HKI Hadir Di Bulukumba Untuk Cegah Kebutaan Anak

HKI Hadir Di Bulukumba Untuk Cegah Kebutaan Anak

<p style="text-align: justify;">Lembaga internasional non profit yang bergerak di bidang peningkatan gizi dan kesehatan mata Hellen Keller Internasional (HKI) hadir di Bulukumba. HKI akan melaksanakan program di daerah ini untuk mencegah dan mengatasi dampak dari kebutaan pada anak.</p> <p style="text-align: justify;">Menurut Senior Program Coordinator HKI Indonesia Wardhana Dipa, sejak 2015 HKI sudah masuk di Sulawesi Selatan dan tahun ini akan melaksanakan programnya di enam kabupaten kota yaitu Bulukumba, Makassar, Parepare, Palopo, Bone dan Gowa. "Tujuan dari program ini untuk mencegah kebutaan melalui deteksi dini dan memastikan anak memiliki akses layanan yang berkualitas dan terjangkau" kata Wardhana saat pembukaan Lokakarya Program HKI ini di Hotel Agri, Kamis (9/10).</p> <p style="text-align: justify;">Wardhana menambahkan kegiatan yang akan dilakukan adalah peningkatan kapasitas melalui pelatihan kepada para perawat puskesmas, guru UKS, dan kader posyandu tentang bagaimana melakukan deteksi dini terhadap kebutaan anak. Ketika mereka sudah dilatih, lanjut Wardhana maka mereka akan melakukan pelayanan di puskesmas masing-masing atau pelayanan di luar puskesmas, begitu pula di sekolah, guru yang sudah dilatih ini akan melakukan skrining secara berkala pada siswa.</p> <p style="text-align: justify;">"Pelatihan skrining ada 3 yaitu skrining penglihatan anak oleh perawat puskesmas, skrining tajam penglihatan oleh guru UKS, dan skrining pupil putih untuk kader posyandu" papar Wardhana Bupati Bulukumba yang diwakili Asisten II Djunaedi Abdillah mengapresiasi program yang akan dilaksanakan oleh HKI Indonesia, yang tentunya sangat membantu pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas para petugas kesehatan dalam hal pendeteksian kebutaan secara dini pada anak.</p> <p style="text-align: justify;">"Kami menyampaikan terima kasih kepada HKI telah memilih Bulukumba sebagai lokasi sasaran program, tentunya akan terus didukung sebagai upaya pemerintah meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat" pinta Djunaidi Abdillah saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara Lokakarya.</p> <p style="text-align: justify;">Hellen Keller Internasional itu sendiri adalah salah satu non government organization (NGO) atau LSM internasional tertua di dunia. LSM ini didirikan pada tahun 1915 oleh Hellen Adam Keller (1880-1968) seorang perempuan buta, bisu dan tuli yang merupakan seorang penulis, aktivis politik dan dosen di Amerika. Kata Wardhana, saat ini HKI telah hadir di 72 negara&nbsp;dan sejak 2009 bermitra dengan Standart Chartered Bank dalam menjalankan programnya di seluruh dunia.</p> <p style="text-align: justify;">"Hellen Keller itu sendiri pernah berkunjung ke Indonesia tahun 1955 dan bertemu dengan Presiden Soekarno dan saat itu dia menyumbang mesin ketik braille yang diperuntukan kepada masyarakat yang buta" ujar Wardhana. Adapun peserta lokakarya berasal dari Dinas Kesehatan, RSUD, Dinas Pendidikan, BPJS dan Bappeda.(A3)</p>
Postingan Lainnya