Beranda
Mengenal
Profil
Visi dan Misi
Sejarah Bulukumba
Arti Lambang
Pemimpin Daerah
Peta Bulukumba
Daftar Pejabat
Struktur Organisasi
Potensi Daerah
Potensi Alam
Pertanian
Perkebunan
Perikanan
Kehutanan
Pertambangan
Kependudukan
Seni dan Budaya
Warisan Budaya Benda
Kompleks Makam Petta Matinroe Ri Tasi’na
Leang Passea
Kompleks Makam Datuk Tiro
Makam Parakkasi Dg. Maloga
Kompleks Makam Dea Dg. Lita
Warisan Budaya Takbenda
Balla To Kajang (Rumah Kajang)
Kapal Pinishi
Anynyorong Lopi
Bahasa Daerah di Kab. Bulukumba
Wisata
Wisata Kuliner
Coto Kuda
Kue Uhu-Uhu
Barobo
Bolu Peca
Wisata Religi
Wisata Makam Dato Tiro
Masjid Islamic Centre "Dato Tiro"
Wisata Budaya dan Sejarah
Kawasan Adat Ammatoa
Wisata Alam
Pantai Bira
Bakung-bakung View Sunrise
Pantai Bara
Bukit Donggia
Tebing Apparalang
Selengkapnya...
Informasi
INFO PUBLIK
Pengumuman
Info CPNS
Berita
Video Kegiatan
Infografis
Event Kota
PUBLIKASI
Dokumen Perencanaan Daerah
Dokumen Perencanaan SKPD
Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah
Dokumen SAKIP Kab.Bulukumba
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Database Kawasan Kumuh
Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemda
PRODUK HUKUM
JDIH
PERDA
PPID
PPID BULUKUMBA
JURNAL PINISI RESEARCH
JURNAL PINISI RESEARCH
SATU DATA
SATU DATA
IPKD
2022
2023
2024
2025
Hubungi Kami
HALAMAN BERITA
BERANDA
BERITA
Wabup Tomy Satria Resmikan Fasilitas Cuci Darah RSUD Andi Sulthan Daeng Radja
Mar 8, 2017
admin
<p style="text-align: justify;">Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba, melaunching fasilitas hemodialisis atau fasilitas cuci darah. Hemodialisis atau fasilitas cuci darah diresmikan Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto, Kamis (9/3). </p> <p style="text-align: justify;">Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba, dr Abd Radjab, mengatakan unit hemodialisis merupakan salah satu bagian bentuk layanan kesehatan bagi masyarakat dari suatu Rumah Sakit.</p> <p style="text-align: justify;">"hemodialisis atau cuci darah sangat berperan penting bagi penderita gagal ginjal," kata Direktur RSUD Bulukumba, Abd Radjab. RSUD Bulukumba yang dibangun sejak tahun 1969 lalu, akan terus memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat. Menurut dr Abd Radjab, data BPJS bahwa tahun ini saja ada 32 pasien (warga Bulukumba) yang membutuhkan layanan hemodialisa.</p> <p style="text-align: justify;">"mereka harus cuci darah 2 hingga 3 kali seminggu, sehingga ini bisa mengirit biaya transportasi dan akomodasi" ungkap dr Radjab.</p> <p style="text-align: justify;">Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto, mengatakan fasilitas hemodialisis merupakan loncatan besar bagi RSUD Bulukumba. Fasilitas hemodialisis ini merupakan bagian komitmen Pemkab Bulukumba menjadikan rumah sakit ini (RSUD Bulukumba) sebagai salah satu rumah sakit rujukan di bagian selatan Sulawesi Selatan.</p> <p style="text-align: justify;">"Kini masyarakat yang menjadi pasien tidak perlu lagi ke Makassar. Fasilitas hemodialisis ini bagian dari komitmen Pemkab memberikan kepuasan atas hak dasar layanan kesehatan. Pemkab akan terus memberikan layanan yang terbaik, tidak hanya untuk warga Bulukumba, tapi juga warga di wilayah selatan-selatan,"kata Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto. </p> <p style="text-align: justify;">Menurut Tomy Satria Yulianto, RSUD Bulukumba merupakan etalase dari dari salah satu pelayanan kesehatan pemerintah daerah. Oleh karena itu, pegawai RSUD Bulukumba sebagai ujung tombak, harus senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik. "Fasilitas canggih ini(hemodialisis) harus dibarengi dengan peningkatan SDM pegawai, baik hardskill maupun softskill" pinta Wabup Tomy Satria Yulianto.</p> <p style="text-align: justify;">Lebih lanjut Tomy menyebut isu kesehatan sangat sensitif, sedikit saja ada masalah dalam pelayanannya maka itu akan menjadi viral dan menjadi sentimen sosial yang negatif. Sehingga kerja keras dalam perbaikan layanan selama ini akan hilang seketika.</p> <p style="text-align: justify;">"Untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat maka harus memperlihatkan kinerja yang baik dan memastikan mereka terlayani dengan baik di rumah sakit, mari kita bersama menjaga komitmen itu" ajak Tomy Satria kepada jajaran rumah sakit .</p> <p style="text-align: justify;">Saat meninjau unit ruang hemodialisis, Wabup Tomy Satria menyapa empat pasien yang sementara proses cuci darah atau yang menurut istilah barunya buang racun. Keempat warga itu adalah Uddin (56) asal Desa Bentengpalio cuci darah untuk ke 112 kali, Maryam (48) asal Kabupaten Jeneponto cuci darah ke 80 kali, Rafiuddin (57) asal Sawere cuci darah ke 109 kali, dan Padi Tagge (66) asal kampung Gadde Ujungbulu, cuci darah ke 90 kali. Menurut dr. Abd. Radjab mereka rata-rata cuci darah 2 sampai 3 kali dalam seminggu, dan proses cuci darah memerlukan waktu 3-4 jam.(A3)</p>
PENGUMUMAN SELEKSI CPNS PEMKAB...
Tomy Satria Yulianto Buka O2SN...
Postingan Lainnya
http://www.bkn.go.id/
Read More
Festival Ramadan Desa Bira Diikuti 291 Peserta, Andi Utta:...
Read More
Rakor Desa, Sejumlah Persoalan Dibahas
Read More
LELANG TERBARU POKJA4 JASA KONSULTANSI TERBARU 16/03/2018
Read More