Kabupaten Bulukumba merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan, secara geografi terletak pada 520’00” sampai 540’00” LS dan 11958’00” sampai 12028’00” (Greenwich). Daerah ini berada di sebelah tenggara Kota Makassar, terbagi atas 10 wilayah kecamatan dan terdiri atas 24 kelurahan serta 102 desa; dengan batas wilayah sebagai berikut :

  • Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sinjai
  • Sebelah timur berbatasan dengan Teluk Bone
  • Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Flores
  • Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bantaeng

Luas wilayah Kabupaten Bulukumba : 1.154,67 Km2 . Jumlah penduduk pada tahun 2007 sebanyak 386.239 jiwa dan kepadatan penduduk 2.918 jiwa/km² dengan pertumbuhan penduduk rata-rata 0,61 %, kepadatan penduduk terpadat di Wilayah Kecamatan Ujungbulu dan terjarang di Kecamatan Kindang. Pola curah hujan tahunan umumnya bimodal, dimana musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juli – Oktober dan musim hujan pada bulan Desember – Mei, dengan tingkat curah hujan tahunan berkisar antara 1400–2500 mm/tahun. Pada musim hujan angin bertiup dari Timur ke Barat sedangkan pada musim kemarau bertiup dari Barat ke Timur.

Wilayah bagian pesisir dan laut Kabupaten Bulukumba dengan panjang pantai ± 132,5 km, termasuk perairan pantai sampai batas kearah laut sejauh 4 mil laut dari garis pantai (UU No. 22 Tahun 1999). Kondisi fisik wilayah pesisir dan laut Kabupaten Bulukumba mulai dari wilayah administrasi Kecamatan Gantarang, Kecamatan Ujung Bulu, Kecamatan Bonto Bahari, Kecamatan Bonto Tiro, Kecamatan Herlang, Kecamatan Kajang dan Kecamatan Ujung Loe. Luas wilayah dan panjang garis pantai dan laut Kabupaten Bulukumba dapat dilihat pada tabel

Hidro-Oseanografi, Tinggi gelombang di pantai Bulukumba dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin kearah pantai, arah angin yang dapat membangkitkan gelombang/ombak berasal dari Timur Laut, Tenggara dan Selatan (Balai Meteorologi dan Geofisika Wil. IV) Tinggi gelombang signifikan di Pantai Bulukumba dominan berkisar antara interval 0,51 sampai 1,0 m dengan periode 2 sampai 4 detik dan arah dominan gelombang berasal dari arah Tenggara.

Arus pantai, Arus disekitar pantai terdiri atas arus pasang surut, arus susur pantai dan arus tolak pantai. Arus pasang surut dibangkkitkan oleh pasang surut laut yang terjadi sebelum gelombang/ombak pecah, dan arus susur pantai serta arus tolak pantai dibangkitkan oleh gelombang setelah pecah. Arus pantai di Kabupaten Bulukumba antara lain dari arah Timur Laut, Timur, Tenggara dan dari arah Selatan.

Pasang Surut, Analisis pasang surut menggunakan data hasil pengukuran lapangan Tahun 2002 (Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Pesisir dan Laut Kabupaten Bulukumba), yaitu pada wilayah pesisir dan laut Kabupaten Bulukumba dan di daerah Tonra. Pasang surut di daerah pesisir dan laut Kabupaten Bulukumba, pada satu hari terjadi dua kali pasang, yaitu tertinggi rata-rata: 0,866 meter dan pasang terendah rata-rata : 0,202 m; maka tipe pasang surut di daerah pesisir dan laut Kabupaten Bulukumba adalah tipe Campuran.

Sedimentasi, Sedimentasi di daerah pesisir Kabupaten Bulukumba terjadi pada garis pantai yang berhadapan langsung dengan Laut Flores di bagian selatan dan di pesisir bagian Timur berhadapan langsung dengan Teluk Bone. Pesisir pantai bagian selatan, yaitu mulai perbatasan Kabupaten Bantaeng hingga daerah Jalajang, kemiringan dasar pantai berkisar antara 10% - 30%; sedimentasi berupa material lepas berukuran lempung hingga kerikil. Material-material tersebut merupakan hasil pelapukan dari batuan-batuan dari daerah daratan. Sedangkan pantai di bagian timur merupakan pantai terjal, mulai dari Tanah Beru hingga daerah Kajang, kemiringan lereng dasar pantai berkisar antara 60%-100%; batuan penyusun pantai dari batugamping (Anggota Selayar Formasi Walanae). Sedimentasi di daerah pantai ini merupakan hasil abrasi terhadap pantai, material berupa material lepas berukuran bongkah hingga pasir dan terendapan disekitarnya membentuk endapan aluvial pantai.