Wabup Datangi Korban Kebakaran Bontobahari

Wabup Datangi Korban Kebakaran Bontobahari

<p style="text-align: justify;">Sepulang dari Musrenbang Kecamatan Herlang, Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto mengunjungi lokasi korban kebakaran di jalan poros Kecamatan Bontobahari menuju Bira, tepatnya di Kelurahan Tanah Lemo yang terjadi Senin subuh kemarin yang menewaskan seorang ibu bernama Asriani (37 tahun) dan anaknya Fakhruddin (7 tahun) .</p> <p style="text-align: justify;">Tomy yang didampingi Camat Bontobahari Dedi Rahmadi bertemu dengan Bahar ipar korban yang meninggal yang sehari harinya menjalankan usaha bengkel di rumah yang terbakar tersebut. Selanjutnya Tomy kemudian bergeser ke rumah orang tua suami korban yang tidak jauh dari lokasi kebakaran, Selasa (28/2).</p> <p style="text-align: justify;">Saat bertemu dengan suami korban Abdul Rahman, Tomy menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah yang menimpa keluarga korban.</p> <p style="text-align: justify;">"Saya menyampaikan duka cita atas musibah ini dan kepergian istri dan anakta (anak anda), semoga keluarga yang ditinggalkan tetap tabah " ujar Tomy kepada Abdul Rahman suami korban.</p> <p style="text-align: justify;">Sehari sebelumnya Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial sudah turun memberikan bantuan kepada keluarga korban.</p> <p style="text-align: justify;">Pada pertemuan tersebut, Camat Dedi Rahmadi menyampaikan aspirasi dari warga kepada Wabup bahwa atas berbagai kejadian kebakaran yang telah terjadi, masyarakat menginginkan adanya posko Damkar di wilayah Bontobahari. "Sudah ada masyarakat yang siap menghibahkan tanahnya di poros Bontobahari ini untuk dijadikan sebagai posko pemadam kebakaran, lengkap dengan suratnya apabila siap untuk digunakan" pinta Dedi saat berbincang dengan Wabup.</p> <p style="text-align: justify;">Tomy Satria pun menanggapi, pada dasarnya pemerintah memang telah merencanakan dan upayakan bagaimana ada Damkar yang standby di kecamatan. Tomy berharap tanah hibah yang ditawarkan masyarakat itu jelas surat-suratnya dan siap untuk dihibahkan untuk pembangunan posko Damkar.</p> <p style="text-align: justify;">"Kita tidak menginginkan ke depan setelah terbangun, ada lagi yang menggugat lahan tersebut, padahal untuk membangun posko dan sarana seperti itu butuh anggaran 1 milyar lebih, itu di luar didamkarnya" beber Tomy Satria Yulianto. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rumah milik Abdul Rahman pada Senin dinihari tadi terbakar yang diduga berasal dari lilin yang lupa dimatikan akibat pemadam bergilir dari PLN Bulukumba dan dari kebakaran tersebut istri beserta anak Abdul Rahman tewas terpanggang.(ulla)</p>
Postingan Lainnya