RSUD Andi Sulthan layani pasien Cuci Darah

RSUD Andi Sulthan layani pasien Cuci Darah

<p>&nbsp;</p> <p style="text-align: justify;"><em><strong>Dr. Yona : 23 Pasien Aktif Lakukan Cuci Darah</strong></em></p> <p style="text-align: justify;">Awal tahun 2018, sebanyak 23 pasien aktif lakukan cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba. Ke 23 pasien tersebut adalah mereka yang tercatat sebagai pasien gagal ginjal tahap akhir yang memerlukan hemodialisis (cuci darah) secara regular 2-3 kali dalam setiap minggunya.</p> <p style="text-align: justify;">Hemodialisis atau layanan cuci darah adalah merupakan layanan yang disediakan oleh rumah sakit, mengingat banyak masyarakat Bulukumba yang membutuhkan layanan tersebut. Apalagi RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja merupakan rumah sakit dengan tipe B, dan menjadi rumah sakit rujukan wilayah selatan selatan Sulawesi Selatan.</p> <p style="text-align: justify;">Sejak mulai beroperasi tahun 2017 lalu, kini layanan hemodialisis rumah sakit telah banyak melayani pasien cuci darah dari Kabupaten Bulukumba itu sendiri dan Kabupaten sekitar yang mempercayakan layanan cuci darahnya di RSUD. Hal itu dikemukakan oleh dr. Yonarti Thamrin, Sp.PD, dokter penanggungjawab Unit hemodialisis RSUD H. Andi Sulthan Daeng Raja.</p> <p style="text-align: justify;">"Tercatat ada beberaapa pasien dari Kabupaten lain luar Bulukumba yang aktif lakukan cuci darah di rumah sakit, sebut saja 1 pasien dari Kabupaten Bantaeng dan 6 pasien dari Kabupaten Jeneponto". Tutur dr. Yona.</p> <p style="text-align: justify;">Ditambahkannya, bahwa rata rata pasien yang melakukan cuci darah setiap harinya berjumlah sebanyak 8 orang pasien.</p> <p style="text-align: justify;">Adapun jumlah mesin Hemodialisis saat ini berjumlah 4 mesin, dan dikarenakan kebutuhan akan hemodialisis ini meningkat akan diberi tambahan mesin sebanyak 2 unit.</p> <p style="text-align: justify;">Menurut dr. Yona, Bahwa penyebab utama dari gagal ginjal tahap akhir yang harus memerlukan terapi pengganti ginjal seperti cuci darah adalah penyakit Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol, penyakit gula (diabetes) yang tidak terkontrol dan adanya batu di ginjal dan saluran kemih.</p> <p style="text-align: justify;">Olehnya itu, dirinya menghimbau untuk tetap menjaga kesehatan dengan cara melakukan pola hidup sehat, melakukan pemeriksaan kesehatan berkala, kontrol tekanan darah dan gula darah, menghindari konsumsi zat/obat yang toksik terhadap ginjal. Sayangi ginjal anda bila tidak ingin berakhir dengan cuci darah, tutupnya.<em>(Humas_RSUD)</em></p>
Postingan Lainnya