Mahasiswa Administrasi UNM Gelar Seminar Pembangunan Daerah

Mahasiswa Administrasi UNM Gelar Seminar Pembangunan Daerah

<p style="text-align: justify;">Ratusan mahasiswa dari program studi Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar (UNM) berkumpul di Ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba mengikuti seminar yang mereka gagas dengan menghadirkan narasumber Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto dan dosen UNM Dr. Aslinda, Selasa (9/5).</p> <p style="text-align: justify;">Ketua Prodi Ilmu Administrasi Dr. Muhammad Guntur mengatakan bahwa dengan perubahan kurikulum, pihaknya saat ini dituntut oleh Kementerian Ristek dan Perguruan Tinggi untuk melakukan berbagai best practice yang menggabungkan antara konsep dan teori dengan praktek di lapangan. Diungkapkannya alasan memilih Bulukumba sebagai lokasi pelaksanaan seminar karena daerah ini dinilai sangat potensial yang didukung oleh sumber daya alam yang bagus serta penyelenggaraan pemerintahannya dinilai bagus karena telah mendapatkan penghargaan dari Kemendagri yang memiliki kinerja terbaik 11 nasional.</p> <p style="text-align: justify;">&ldquo;Sebagai ketua prodi saya mengajak mahasiswa untuk turun ke daerah, bukan turun ke jalan&rdquo; ujar Guntur saat memberikan sambutan pengantarnya Program studi yang ia pimpin lanjut Guntur, memiliki peminat yang banyak yakni mencapai 846 pendaftar sedangkan kuota yang mau diterima hanya 60 orang.</p> <p style="text-align: justify;">Tomy Satria mengapresiasi seminar yang digagas oleh para mahasiswa Ilmu Administrasi tersebut. Melalui kegiatan seperti itu kata Tomy dapat menghasilkan produk gagasan atau diskursus untuk pengembangan daerah. Pembangunan daerah, lanjut Tomy harus berdasarkan pada potensi yang dimiliki daerah dengan kebijakan yang berfokus pada pro poor, pro job, pro growth, dan pro gender.</p> <p style="text-align: justify;">&ldquo;Salah satu tantangan yang dihadapi pemerintah kabupaten adalah dari jumlah penduduk 438 ribu lebih masih ada 127 ribu masyarakat miskinnya, mudah-mudahan dari tahun ke tahun angka tersebut bisa berkurang melalui berbagai program kegiatan yang dapat meminimalisir penduduk miskin&rdquo; ujar alumni Fisip Unhas ini. Selain itu, yang perlu diminimalisir adalah kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin atau besarnya gini ratio.</p> <p style="text-align: justify;">Untuk itu pihak pemerintah daerah imbuh Tomy mengambil kebijakan penganggaran dengan menerapkan standar minimal sharing dana desa sebanyak 10 persen, sehingga rata-rata total dana desa yang diterima pemerintah desa sebesar 1,5 milyar. Diharapkan dengan kebijakan pengangkatan tersebut, roda ekonomi di Bulukumba lebih merata.</p> <p style="text-align: justify;">Dr. Aslinda mengemukakan kalau saat ini terjadi pergeseran paradigma manajemen pembangunan. Terkait isu kesempatan kerja, konsep lama menyebut semakin banyak perusahaan semakin banyak kesempatan kerja, namun konsep baru sekarang ini mengharuskan perusahaan fokus pada pekerjaan yang sesuai dengan potensi dan karakteristik daerah. Terkait potensi atau keunggulan daerah, Dr Aslinda mengutip teori Basic Export dari Douglas N. North (1955) yang mengatakan bahwa strategi pembangunan harus disesuaikan dengan keuntungan lokasi lingkungan (keunggulan komparatif) yang dimiliki. Di akhir seminar yang mengambil tema</p> <p style="text-align: justify;">&ldquo;Optimalisasi Fungsi dan Peran Pemerintah Dalam Pemerataan Pembangunan di Daerah Bulukumba&rdquo;, Ketua Prodi Muh Guntur menyerahkan cinderamata kepada kedua narasumber.(A3)</p>
Postingan Lainnya