Beranda
Mengenal
Profil
Visi dan Misi
Sejarah Bulukumba
Arti Lambang
Pemimpin Daerah
Peta Bulukumba
Daftar Pejabat
Struktur Organisasi
Potensi Daerah
Potensi Alam
Pertanian
Perkebunan
Perikanan
Kehutanan
Pertambangan
Kependudukan
Seni dan Budaya
Warisan Budaya Benda
Kompleks Makam Petta Matinroe Ri Tasi’na
Leang Passea
Kompleks Makam Datuk Tiro
Makam Parakkasi Dg. Maloga
Kompleks Makam Dea Dg. Lita
Warisan Budaya Takbenda
Balla To Kajang (Rumah Kajang)
Kapal Pinishi
Anynyorong Lopi
Bahasa Daerah di Kab. Bulukumba
Wisata
Wisata Kuliner
Coto Kuda
Kue Uhu-Uhu
Barobo
Bolu Peca
Wisata Religi
Wisata Makam Dato Tiro
Masjid Islamic Centre "Dato Tiro"
Wisata Budaya dan Sejarah
Kawasan Adat Ammatoa
Wisata Alam
Pantai Bira
Bakung-bakung View Sunrise
Pantai Bara
Bukit Donggia
Tebing Apparalang
Selengkapnya...
Informasi
INFO PUBLIK
Pengumuman
Info CPNS
Berita
Video Kegiatan
Infografis
Event Kota
PUBLIKASI
Dokumen Perencanaan Daerah
Dokumen Perencanaan SKPD
Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah
Dokumen SAKIP Kab.Bulukumba
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Database Kawasan Kumuh
Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemda
PRODUK HUKUM
JDIH
PERDA
PPID
PPID BULUKUMBA
JURNAL PINISI RESEARCH
JURNAL PINISI RESEARCH
SATU DATA
SATU DATA
IPKD
2022
2023
2024
2025
Hubungi Kami
HALAMAN BERITA
BERANDA
BERITA
IPM Bulukumba Meningkat
May 16, 2017
admin
<p style="text-align: justify;"><em><strong>Tomy : Trendnya Cukup Baik Tapi Belum Membanggakan</strong></em></p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bulukumba tahun 2016 mencapai 66,46 persen atau meningkat sekitar 1,34 persen dari tahun 2015 sebesar 65,58 persen. Jika melihat data capaian IPM Bulukumba tahun 2012 sampai 2016, grafiknya mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Namun, capaian tersebut masih berada di bawah capaian Provinsi Sulawesi Selatan dan Nasional.</p> <p style="text-align: justify;">IPM adalah indikator untuk mengukur kualitas (derajat perkembangan manusia) dari hasil pembangunan pada bidang Pendidikan, Kesehatan, dan ekonomi. Peningkatan IPM menjadi manifestasi dari pembangunan manusia yang ditafsirkan sebagai sebuah keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan kemampuan memperluas pilihan – pilihan (enlarging the choice of the people) pada sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi.</p> <p style="text-align: justify;">Kepala Bappeda A Syafrul Patunru menuturkan bahwa 3 sektor (pendidikan, kesehatan, dan ekonomi) yang menjadi indikator IPM dapat diartikan sebagai suatu kapabilitas dasar yang menjadi modal pemerintah daerah dalam melakukan akselerasi pembangunan di berbagai sektor.</p> <p style="text-align: justify;">“Yang menjadi catatan penting pada tahun 2016 adalah peningkatan Pertumbuhan IPM tahun 2015 yang hanya 0,52 pada tahun 2015 menjadi 1,34 pada tahun 2016 atau peringkat 3 tercepat atau tertinggi dalam hal pertumbuhan IPM di Sulawesi Selatan” ungkap Syafrul Patunru pada Rapat Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) di aula Bappeda, Rabu (17/5).</p> <p style="text-align: justify;">Lebih lanjut dikatakannya, jika diperbandingkan dengan capaian dari kab/kota se Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Bulukumba berada pada posisi 17 dari 24 kab/kota. Indikator yang digunakan untuk menentukan IPM adalah Angka Harapan Hidup (66,84 Tahun), Harapan Lama Sekolah (12,64 tahun), Rata-Rata Lama Sekolah (6,86 tahun) dan Pengeluaran Per kapita per tahun (10.040 Juta). Adapun data terakhir angka kemiskinan tahun 2015 yang by name by adress, tambah Syafrul adalah sebesar 127.516 jiwa.</p> <p style="text-align: justify;">Menurutnya salah satu hal yang mendasar yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam penanggulangan kemiskinan adalah mendorong perencanaan program dan kegiatan dari setiap OPD teknis berdasarkan data yang valid dan seragam, serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat.</p> <p style="text-align: justify;">“Pengentasan Kemiskinan adalah ibarat mengurai benang kusut, dengan berbagai kompleksitas permasalahannya. Hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab 1 atau 2 OPD, melainkan menjadi tanggung jawab bersama. Dibutuhkan komitmen penuh dan kerja cerdas oleh semua pihak yang terkait, dalam upaya penanggulangan kemiskinan”tuturnya saat memberikan pengantar pada rapat tersebut.</p> <p style="text-align: justify;">Adapun Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto yang ikut hadir dalam rapat tersebut menyebut trend IPM itu cukup baik, tapi itu belum membanggakan. Alasannya Bulukumba masih menempati urutan ke 17 dari 24 kabupaten kota. Dikatakannya tiga indikator yang menjadi penilaian IPM harus menjadi perhatian dan pencermatan dari unit kerja terkait.</p> <p style="text-align: justify;">“Cari dan analisis itu datanya kenapa bisa turun atau naik, program kegiatan harus terukur dan by desain. dalam bekerja tidak boleh seperti air mengalir saja,” pintanya. Terkait dengan indikator di bidang pendidikan atau angka putus sekolah, Dinas Pendidikan kata Tomy harus memiliki data berapa anak yang lanjut dan tidak lanjut sekolah.</p> <p style="text-align: justify;">“Di televisi kita melihat burung liar saja bisa di tagging untuk dipantau keberadaannya, masa anak sekolah tidak diketahui kemana setelah mereka tamat SD, SMP maupun SMA” sindir Tomy Satria Yulianto.</p> <p style="text-align: justify;">Begitu pula pada indikator angka harapan hidup, dikatakannya mengapa pihaknya sangat konsen pada pemberantasan narkoba karena itu berdampak pada kematian generasi muda, begitu pula perhatian pada persalinan dan homecare yang harus dilakukan oleh puskesmas. Dalam penanggulangan kemiskinan, Tomy berharap OPD tidak mengandalkan program-program bantuan dari pusat, namun bagaimana OPD mendesain sendiri program kegiatannya yang menyentuh langsung masyarakat agar hidup lebih baik.(A3)</p>
PENGUMUMAN SELEKSI CPNS PEMKAB...
Pemkab Bulukumba Gelar Pelatihan...
Postingan Lainnya
Bupati Andi Utta Hadiri Upacara Peringatan Hari Bhayangkara...
Read More
Hari Jadi Bulukumba: Gubernur Sulsel hingga Legislator...
Read More
Berlari Mengejar Sunset di Bira Beach Run
Read More
Poli RSUD Tutup Selama Libur Lebaran, IGD Tetap Melayani...
Read More