HIMPAUDI Gelar Workshop Mendongeng, Kak Seto: Semua Anak Pada Dasarnya Cerdas

HIMPAUDI Gelar Workshop Mendongeng, Kak Seto: Semua Anak Pada Dasarnya Cerdas

<p style="text-align: justify;">Untuk pertama kalinya psikolog yang juga tokoh pemerhati anak Dr. Seto Mulyadi yang biasa disapa Kak Seto datang di Bulukumba. Kehadiran Kak Seto di Bulukumba sebagai narasumber pada Workshop Mendongeng kepada para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang diselenggarakan oleh oleh Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Kabupaten Bulukumba, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.</p> <p style="text-align: justify;">Workshop yang menghadirkan Kak Seto disambut antusias oleh para peserta. Jumlah peserta yang ditargetkan sebelumnya hanya 300 orang, terpaksa harus ditambah oleh panitia sehingga total peserta dari 10 kecamatan menjadi 384 orang.</p> <p style="text-align: justify;">&ldquo;Awalnya kami akan melaksanakan kegiatan ini di ruang Pola Kantor Bupati, namun karena banyaknya permintaan peserta sehingga kami pindahkan lokasinya di hotel Agri ini untuk menampung minat para guru-guru PAUD,&rdquo; kata Ketua Panitia, Siti Isniyah yang juga sebagai Ketua Himpaudi Bulukumba saat menyampaikan laporannya, Sabtu (9/9).</p> <p style="text-align: justify;">Dikatakannya workshop tersebut sebagai upaya perwujudan dari visi HIMPAUDI untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan anak usia dini dengan memberi bekal pengetahuan, pemahaman, serta keterampilan mendongeng sebagai media edukasi anak, guna mewujudkan anak Indonesia yang cerdas, kreatif dan berkarakter.</p> <p style="text-align: justify;">Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali yang membuka acara mengapresiasi pelaksanaan workshop tersebut. Ia mengharapkan kehadiran tokoh nasional Kak Seto benar-benar dimanfaatkan para guru untuk menimba ilmu dan pengalaman dari Ketua Komisi Perlindungan Anak ini dalam rangka membangun kecerdasan dan karakter anak-anak di Kabupaten Bulukumba.</p> <p style="text-align: justify;">Di tengah majunya perkembangan teknologi komunikasi informasi, lanjut Sukri saatnya orang tua dan guru kembali lebih kreatif menanamkan nilai-nilai melalui metode pendidikan seperti budaya mendongeng.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara itu Kak Seto mengajak para guru-guru PAUD untuk menjadi pendongeng-pendongeng sejati bagi anak-anak. Karena kalau tidak, anak-anak akan mendapatkan sumber-sumber dongeng yang lain seperti gadget. Dikatakannya setiap anak berbeda, sehingga penting para guru menemu kenali potensi kecerdasan setiap anak muridnya, serta mengevaluasi dari sudut yang berbeda karena pada dasarnya setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda pula.</p> <p style="text-align: justify;">Kak Seto mengaku jika dulu nilai matematikanya paling tinggi angka 4, namun karena guru-gurunya menyanyangi dirinya sehingga dia bisa seperti sekarang ini.</p> <p style="text-align: justify;">"Saat ini anak-anak kita seperti robot, minat bacanya juga semakin berkurang, sehingga guru dituntut untuk kreatif dalam mendidik. Guru harus menjadi idola bagi murid-muridnya," tukas Kak Seto yang mengaku sudah menjadi guru PAUD selama 47 tahun.</p> <p style="text-align: justify;">Kak Seto juga meminta para guru selalu menciptakan suasana agar anak-anak senang belajar. Belajar yang efektif, tambah Seto adalah belajar dalam suasana gembira, salah satunya dengan cara mendongeng di hadapan murid-murid.</p> <p style="text-align: justify;">Beberapa manfaat mendongeng, lanjut Kak Seto yaitu dapat menjalin komunikasi, merangsang kreatifitas anak, untuk perkembangan moral, perkembangan bahasa, perkembangan emosi, proses identifikasi terhadap sesuatu yang baru, serta memberikan hiburan.</p> <p style="text-align: justify;">Adapun tips yang diberikan Kak Seto dalam mendongeng yang baik diantaranya, harus dalam suasana hati yang riang, menguasai cerita, penuh persahabatan, penuh variasi, dan komunikatif.(A3)</p>
Postingan Lainnya