HALAMAN BERITA

<p>&nbsp;</p> <p style="text-align: justify;"><span style="text-align: justify;">Usai menghadiri pengukuhan Asosiasi Kerukunan Nelayan Tonipa di Kampung Nipa, Senin (31/7), Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto mendatangi wilayah Gusunge yang menjadi lokasi pembangunan jembatan muara sungai Bialo yang berada pada sisi kiri muara sungai. </span></p> <p style="text-align: justify;">Selain meninjau proses pembangunan jembatan, di tempat ini Tomy Satria juga memantau proses pemindahan beberapa kuburan yang masuk wilayah pembangunan jembatan. Nampak beberapa warga menggali kuburan keluarganya sendiri untuk kemudian dipindahkan ke TPU Taccorong. Mereka mengaku inisiatif mengerjakan sendiri pemindahan kuburan keluarganya, supaya tahu dimana letak jenazah keluarganya di tempatkan kembali. Meski pemindahan itu dikerjakan oleh keluarga masing-masing, namun pihak pemerintah daerah tetap melakukan pendampingan.</p> <p style="text-align: justify;">&ldquo;Insya Allah satu dua hari ini pemindahan kuburan sudah selesai, sehingga proses pemasangan tiang pancang jembatan akan berjalan lancar&rdquo; ujar Kepala Lingkungan Kampung Nipa, Ondong, yang juga bertugas mengkoordinir proses pemindahan puluhan kuburan tersebut.</p> <p style="text-align: justify;">Pada kesempatan itu, Tomy Satria berbincang-bincang dengan Koordinator Lapangan PT. Karya, Hudayah yang mengerjakan proyek abutment (tiang pancang) jembatan muara sungai Bialo tersebut. Hudayah mengaku memulai pekerjaan di wilayah Gusunge karena di sebelah kanan sungai, pembebasan lahan tersebut belum rampung. Meski&nbsp;demikian, sambil menunggu proses penyelesaiannya, pihaknya mengerjakan dulu yang di sebelah Gusunge.</p> <p style="text-align: justify;">"Kami tidak ada urusan dengan persoalan lahan di sebelah itu, intinya kami hanya pelaksana pekerjaan jembatan" ujar Hudayah.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara itu Tomy Satria mengaku, jika saat ini Pemkab tengah melakukan mediasi dengan H. Camile sebagai pemilik lahan. Dalam waktu dekat ini Tim Appraisal akan turun untuk menaksir lahan, terkait besaran nilai yang akan dibayar pemerintah.</p> <p style="text-align: justify;">"Pemerintah daerah ini tidak bisa langsung membayarkan, makanya ada tim independen (appraisal) yang akan menaksir dulu berapa harga dari lahan tersebut," jelas Tomy.</p> <p style="text-align: justify;">Tomy mengaku optimis pembangunan jembatan akan dikerjakan, dan akan membawa manfaat bagi daerah. Menurutnya, dengan adanya jembatan muara sungai Bialo, akan membawa manfaat, khususnya dari sisi ekonomi, yang kemungkinan akan banyak dikunjungi dan sebagai alternatif jalan provinsi.</p> <p style="text-align: justify;">Warga yang bernama Ismail yang turut memindahkan sendiri kuburan orang tuanya, mendukung pembangunan jembatan tersebut, dan dia harap bisa membawa kesejahteraan bagi warga sekitar sungai Bialo. Oleh karena selain sebagai jalan alternatif, jembatan tersebut akan menjadi ikon baru kota Bumi Panrita Lopi.(A3)</p>