Wabup Hadiri Dialog Kebangsaan Pemuda

Wabup Hadiri Dialog Kebangsaan Pemuda

<p style="text-align: justify;">Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bulukumba, menggelar dialog kebangsaan, yang berlangsung di Hotel Arini I, Rabu (1/8) Narasumber dari dialog ini menghadirkan Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulsel Herman Heizer, Ketua KNPI Sulsel Imran Eka Saputra.</p> <p style="text-align: justify;">Ketua Umum DPD II KNPI Bulukumba, Idil Akbar mengatakan, dialong kebangsaan yang mengusung tema Rekonstruksi Wawasan Kebangsaan; Revitalisasi Peran Pemerintah dalam Merespons Peran Aktif Pemuda di Era Kompetisi Masyarakat Ekonomi Asean.</p> <p style="text-align: justify;">"Kegiatan ini merupakan rangkaian Ulang Tahun KNPI ke-44. Kami berharap kegiatan ini menjadi awal dari bangkitnya semua potensi pemuda dengan dukungan penuh dari pemerintah" ujar Idil.</p> <p style="text-align: justify;">Herman Heizer mengatakan jika jumlah pengusaha di Sulsel masih sedikit. Dari jumlah itu pengusaha mudanya juga masih sedikit. Untuk menjadi pengusaha itu, lanjut Herman memiliki hambatan dan tantangan kultural dan struktural.</p> <p style="text-align: justify;">"Pemuda kita saat ini masih dicekoki oleh kultur ingin menjadi PNS atau dokter. Nah bagaimana kita mengubah mindset ini supaya pemuda kita tertarik untuk menjadi pengusaha lebih dini, sehingga pengusaha semakin banyak pada kisaran 4 sampai 5 persen" ujar mantan Korwil LSI Sulsel ini.</p> <p style="text-align: justify;">Untuk menjadi pengusaha, lanjut Herman, dibutuhkan skill individu untuk mengelola usaha, sehingga menjadi penting juga katanya di pendidikan dasar para siswa sudah diberikan materi kewirausahaan. Saat ini dibutuhkan calon-calon pengusaha yang by desain dan punya target ke depan. Yang terjadi selama ini tambah Herman, pilihan menjadi pengusaha itu nanti setelah mereka gagal jadi PNS, atau hanya melanjutkan usaha orang tuanya.</p> <p style="text-align: justify;">Menurutnya pemerintah juga harus membina dan memfasilitasi para pengusaha dari desa-desa, sehingga mereka mampu mengakses pasar yang lebih luas.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara itu Tomy Satria Yulianto menyebut untuk menjadi pengusaha harus memulai dari perubahan paradigma diri sendiri. Karena menurutnya para pemuda harus istiqomah ketika memilih hidup menjadi pengusaha, minimal sudah melahirkan embrio usaha yang bisa bertumbuh.</p> <p style="text-align: justify;">"Ketika sahabat-sahabat pemuda sudah memiliki embrio usaha, punya rencana bisnis yang jelas, maka disini peran pemerintah untuk menfasilitasinya untuk lebih berkembang" ujarnya.</p> <p style="text-align: justify;">Tomy Satria tidak menutup mata dengan peran pemerintah selama ini, kalau sebenarnya pihak pemerintah gagal dalam menumbuhkan dunia usaha di Bulukumba. Dirinya mengambil contoh, jika selama ini jajaran pemerintah selalu ikut pameran produk-produk lokal, namun tidak ditindak lanjuti dengan memperluas pasar atau melakukan kerjasama dengan pihak luar sehingga produk-produk kita semakin dikenal.</p> <p style="text-align: justify;">Menurutnya yang penting harus dilakukan adalah mendorong secara simultan oleh berbagai pihak upaya-upaya menumbuhkan usaha-usaha dengan memaksimalkan potensi daerah. Peran pemerintah kata Tomy hanya menjadi regulator dan fasilitator.(A3)</p>
Postingan Lainnya