Beranda
Mengenal
Profil
Visi dan Misi
Sejarah Bulukumba
Arti Lambang
Pemimpin Daerah
Peta Bulukumba
Daftar Pejabat
Struktur Organisasi
Potensi Daerah
Potensi Alam
Pertanian
Perkebunan
Perikanan
Kehutanan
Pertambangan
Kependudukan
Seni dan Budaya
Warisan Budaya Benda
Kompleks Makam Petta Matinroe Ri Tasi’na
Leang Passea
Kompleks Makam Datuk Tiro
Makam Parakkasi Dg. Maloga
Kompleks Makam Dea Dg. Lita
Warisan Budaya Takbenda
Balla To Kajang (Rumah Kajang)
Kapal Pinishi
Anynyorong Lopi
Bahasa Daerah di Kab. Bulukumba
Wisata
Wisata Kuliner
Coto Kuda
Kue Uhu-Uhu
Barobo
Bolu Peca
Wisata Religi
Wisata Makam Dato Tiro
Masjid Islamic Centre "Dato Tiro"
Wisata Budaya dan Sejarah
Kawasan Adat Ammatoa
Wisata Alam
Pantai Bira
Bakung-bakung View Sunrise
Pantai Bara
Bukit Donggia
Tebing Apparalang
Selengkapnya...
Informasi
INFO PUBLIK
Pengumuman
Info CPNS
Berita
Video Kegiatan
Infografis
Event Kota
PUBLIKASI
Dokumen Perencanaan Daerah
Dokumen Perencanaan SKPD
Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah
Dokumen SAKIP Kab.Bulukumba
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Database Kawasan Kumuh
Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemda
PRODUK HUKUM
JDIH
PERDA
PPID
PPID BULUKUMBA
JURNAL PINISI RESEARCH
JURNAL PINISI RESEARCH
SATU DATA
SATU DATA
IPKD
2022
2023
2024
2025
Hubungi Kami
HALAMAN BERITA
BERANDA
BERITA
Wabup Hadiri Dialog Kebangsaan Pemuda
Aug 1, 2017
admin
<p style="text-align: justify;">Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bulukumba, menggelar dialog kebangsaan, yang berlangsung di Hotel Arini I, Rabu (1/8) Narasumber dari dialog ini menghadirkan Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulsel Herman Heizer, Ketua KNPI Sulsel Imran Eka Saputra.</p> <p style="text-align: justify;">Ketua Umum DPD II KNPI Bulukumba, Idil Akbar mengatakan, dialong kebangsaan yang mengusung tema Rekonstruksi Wawasan Kebangsaan; Revitalisasi Peran Pemerintah dalam Merespons Peran Aktif Pemuda di Era Kompetisi Masyarakat Ekonomi Asean.</p> <p style="text-align: justify;">"Kegiatan ini merupakan rangkaian Ulang Tahun KNPI ke-44. Kami berharap kegiatan ini menjadi awal dari bangkitnya semua potensi pemuda dengan dukungan penuh dari pemerintah" ujar Idil.</p> <p style="text-align: justify;">Herman Heizer mengatakan jika jumlah pengusaha di Sulsel masih sedikit. Dari jumlah itu pengusaha mudanya juga masih sedikit. Untuk menjadi pengusaha itu, lanjut Herman memiliki hambatan dan tantangan kultural dan struktural.</p> <p style="text-align: justify;">"Pemuda kita saat ini masih dicekoki oleh kultur ingin menjadi PNS atau dokter. Nah bagaimana kita mengubah mindset ini supaya pemuda kita tertarik untuk menjadi pengusaha lebih dini, sehingga pengusaha semakin banyak pada kisaran 4 sampai 5 persen" ujar mantan Korwil LSI Sulsel ini.</p> <p style="text-align: justify;">Untuk menjadi pengusaha, lanjut Herman, dibutuhkan skill individu untuk mengelola usaha, sehingga menjadi penting juga katanya di pendidikan dasar para siswa sudah diberikan materi kewirausahaan. Saat ini dibutuhkan calon-calon pengusaha yang by desain dan punya target ke depan. Yang terjadi selama ini tambah Herman, pilihan menjadi pengusaha itu nanti setelah mereka gagal jadi PNS, atau hanya melanjutkan usaha orang tuanya.</p> <p style="text-align: justify;">Menurutnya pemerintah juga harus membina dan memfasilitasi para pengusaha dari desa-desa, sehingga mereka mampu mengakses pasar yang lebih luas.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara itu Tomy Satria Yulianto menyebut untuk menjadi pengusaha harus memulai dari perubahan paradigma diri sendiri. Karena menurutnya para pemuda harus istiqomah ketika memilih hidup menjadi pengusaha, minimal sudah melahirkan embrio usaha yang bisa bertumbuh.</p> <p style="text-align: justify;">"Ketika sahabat-sahabat pemuda sudah memiliki embrio usaha, punya rencana bisnis yang jelas, maka disini peran pemerintah untuk menfasilitasinya untuk lebih berkembang" ujarnya.</p> <p style="text-align: justify;">Tomy Satria tidak menutup mata dengan peran pemerintah selama ini, kalau sebenarnya pihak pemerintah gagal dalam menumbuhkan dunia usaha di Bulukumba. Dirinya mengambil contoh, jika selama ini jajaran pemerintah selalu ikut pameran produk-produk lokal, namun tidak ditindak lanjuti dengan memperluas pasar atau melakukan kerjasama dengan pihak luar sehingga produk-produk kita semakin dikenal.</p> <p style="text-align: justify;">Menurutnya yang penting harus dilakukan adalah mendorong secara simultan oleh berbagai pihak upaya-upaya menumbuhkan usaha-usaha dengan memaksimalkan potensi daerah. Peran pemerintah kata Tomy hanya menjadi regulator dan fasilitator.(A3)</p>
PENGUMUMAN SELEKSI CPNS PEMKAB...
Per Juli, Baru 30 Desa yang Masukkan...
Postingan Lainnya
Sebelum Proyek Dikerja, PUTR Sosialisasikan ke Masyarakat...
Read More
Bupati Andi Utta Lantik Pimpinan Baznas
Read More
Wabup Edy Manaf Launching Zakat Berbasis Kearifan Lokal
Read More
Bupati Andi Utta Ikuti Rapat Inflasi di Istana Negara
Read More