Petani Batuasang Bulukumba Perkenalkan Sistem Tanam Salibu ke Bupati

Petani Batuasang Bulukumba Perkenalkan Sistem Tanam Salibu ke Bupati

<p style="text-align: justify;"><em>Salibu merupakan sistem tanam 1 Kali dengan 3 Kali Masa Panen </em></p> <p style="text-align: justify;">&nbsp;</p> <p style="text-align: justify;">Guna mengantisipasi masalah pertanian yang kerap kali hasil panen dibawah target. Kelompok Tani Batuasang 1, Kelurahan Mariorennu, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan memperkenalkan sebuah terobosan baru kepada Bupati Bulukumba. Selasa (21/03/2017).</p> <p style="text-align: justify;">Perkenalan terobosan baru yang dikonsep dengan saling tatap muka antara Bupati Bulukumba, Andi Sukri Sappewali dengan masyarakat dengan tema kaji pupuk berimbang tersebut berlangsung alot. Adapun sebuah terobosan baru kelompok tani Batuasang 1 tersebut dinamakan sistem 'Salibu' dengan hanya 1 kali menanam bisa panen sampai 3 kali.</p> <p style="text-align: justify;">Penyuluh pertanian Kelurahan Mariorennu, Muhammad Sahrannur menjelaskan cara kerja sistem 'Salibu' dengan penerapan 1 kali tanam bisa panen sampai 3 kali, ini pertama dilakukan di Kabupaten Bulukumba untuk mengantisipasi kekurangan air di area pertanian tersebut dengan keunggulan kemudahan tidak mengelola lahan lagi, disamping beberapa keungulan lainnya, hanya saja untuk benihnya baiknya menggunakan Bibit Inpari atau ciliwung.</p> <p style="text-align: justify;">"Jadi nantinya sudah tidak repot. Jika biasanya petani setiap tanam menyediakan bibit benih, jika menggunakan sistem 'Salibu' petani juga bisa berhemat, apapun jenis varietas ," ujarnya. Selain itu, yang lebih menariknya, petani juga diunggulkan dengan masa jarak panen yang singkat.</p> <p style="text-align: justify;">Diawal menamam atau penerapan 'Salibu' hanya 70 hari untuk memanen. "Ini sudah diterapkan. Alhamdulillah di tahun 2016 lalu dibeberapa kelompok hasil panennya mencapai 6 sampai 7 ton per plot luasan 5 Hektare," ungkap Sahrannur. Seperti diketahui, memang di kelurahan Mariorennu termasuk kawasan pertanian untuk pengairannya susah lantaran berada diujung sungai pusat Bayang-bayang. Beberepa keluhan dari petanipun disampaikan pada kesempatan tersebut seperti, meminta bantuan berupa irigasi pertanian, pompa, sumur dalam, mesin pemotong rumput dan alat pertanian lainnya.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara itu, Bupati Bulukumba, Andi Sukri Sappewali sangat mengapresiasi trobosan eksperimen yang dikeluarkan kelompok tani Batuasang, dalam sambutannya Andi Sukri mengatakan akan secepatnya merespon bersama DPRD segala keluhan para petani.</p> <p style="text-align: justify;">"Saya (Bupati) menggandeng Koperasi Berkat dan Bank Sulselbar untuk masyarakat petani agar lebih dipermudah untuk melakukan peminjaman modal," kata andi Sukri. "Itikad saya ingin melihat hasil panen berkualitas dan berkembang, apalagi kita ketahui di Kecamatan Gantarang yang memiliki luasan lahan pertanian 40 ribu hektare merupakan penghasil padi terbesar di Bulukumba," tambah Andi Sukri.</p> <p style="text-align: justify;">Bupati Mewanti-wanti penyuluh pertanian yang ada di Mariorennu dengan harus sinergi dengan pemerintah lurah untuk meningkatkan hasil pertanian Kedepan juga akan diterapkan mesin listrik tenaga angin di Mariorennu untuk kemudahan. Sementara Ketua DPRD Bulukumba, Andi Hamzah Pangki yang turut hadir mengatakan apa yang diusulkan para petani akan secepatnya dipenuhi.</p> <p style="text-align: justify;">"saya kira apa yang diusulkan para petani sudah di bahas di Musrenbang yang akan ditindak lanjuti DPRD, cuma yang jadi kendala kita adalah sumur dalam karena dikerjakan oleh provinsi tapi kita tetap akan bantu. InsyaAllah saya ketok palu untuk apapun masalah pertanian di Mariorennu ini," tandasnya.</p> <p style="text-align: justify;">Turut hadir dalam kegiatan selain Bupati dan ketua DPRD. Dandim 1411, Kadis Pertanian, Perwakilan PSDA, Perwakilan Badan Ketahanan Pangan.(A3)</p>
Postingan Lainnya