Beranda
Mengenal
Profil
Visi dan Misi
Sejarah Bulukumba
Arti Lambang
Pemimpin Daerah
Peta Bulukumba
Daftar Pejabat
Struktur Organisasi
Potensi Daerah
Potensi Alam
Pertanian
Perkebunan
Perikanan
Kehutanan
Pertambangan
Kependudukan
Seni dan Budaya
Warisan Budaya Benda
Kompleks Makam Petta Matinroe Ri Tasi’na
Leang Passea
Kompleks Makam Datuk Tiro
Makam Parakkasi Dg. Maloga
Kompleks Makam Dea Dg. Lita
Warisan Budaya Takbenda
Balla To Kajang (Rumah Kajang)
Kapal Pinishi
Anynyorong Lopi
Bahasa Daerah di Kab. Bulukumba
Wisata
Wisata Kuliner
Coto Kuda
Kue Uhu-Uhu
Barobo
Bolu Peca
Wisata Religi
Wisata Makam Dato Tiro
Masjid Islamic Centre "Dato Tiro"
Wisata Budaya dan Sejarah
Kawasan Adat Ammatoa
Wisata Alam
Pantai Bira
Bakung-bakung View Sunrise
Pantai Bara
Bukit Donggia
Tebing Apparalang
Selengkapnya...
Informasi
INFO PUBLIK
Pengumuman
Info CPNS
Berita
Video Kegiatan
Infografis
Event Kota
PUBLIKASI
Dokumen Perencanaan Daerah
Dokumen Perencanaan SKPD
Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah
Dokumen SAKIP Kab.Bulukumba
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Database Kawasan Kumuh
Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemda
PRODUK HUKUM
JDIH
PERDA
PPID
PPID BULUKUMBA
JURNAL PINISI RESEARCH
JURNAL PINISI RESEARCH
SATU DATA
SATU DATA
IPKD
2022
2023
2024
2025
Hubungi Kami
HALAMAN BERITA
BERANDA
BERITA
Perhutanan Sosial Bulukumba Jadi Pilot Project Sejumlah Lokakarya Kreatif Menjadi Pendukung Program
Aug 4, 2019
admin
<p> </p> <p style="text-align: justify;">Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI menetapkan Kabupaten Bulukumba sebagai lokasi program Perhutanan Sosial Nusantara yang diberi nama “Jelajah Pesona Bulukumba”. Program ini dibuat untuk mendorong percepatan dampak ekonomi perhutanan sosial dimana pihak Kementerian LHK menciptakan inovasi Pelayanan Online untuk Percepatan Ijin dan proses Kolaborasi Kreasi (Ko-Kreasi) untuk menciptakan sinergi antara pembangunan daerah dan perhutanan sosial.</p> <p style="text-align: justify;">“Kabupaten Bulukumba terpilih menjadi lokasi pertama melaksanakan pendekatan Tata Kelola Perhutanan Sosial 4.0. Tata Kelola ini adalah pelayanan berbasis internet untuk percepatan ijin akses legal perhutanan sosial untuk mendukung penguatan produk-produk lokal,” ungkap Tuti Herawati dari Kementerian KLHK saat audiens dengan Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali di Kantor Bupati, Senin 5 Agustus 2019.</p> <p style="text-align: justify;">Lebih lanjut, Tuti menjelaskan bahwa program yang pertama di Indonesia ini bertujuan memastikan akses legal Perhutanan Sosial pada kawasan hutan bisa selesai dalam jangka waktu 22 hari.</p> <p style="text-align: justify;">“Inti dari program Perhutanan Sosial adalah kita memberikan akses lahan kepada masyarakat yang berada di sekitar hutan selama 35 tahun dan bisa diperpanjang kembali,” jelasnya.</p> <p style="text-align: center;"><img src="https://bulukumbakab.go.id/online-content/uploads/WhatsApp_Image_2019-08-05_at_15.55.20.jpeg" alt="" width="600" height="400" /></p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Diharapkan melalui perhutanan sosial ini, kata Tuti dapat memberikan konstribusi dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan izin akses lahan perhutanan sosial, program dari berbagai sektor lainnya juga bisa masuk memberikan bantuan atau kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat yang menjadi anggota kelompok pengelola dari program perhutanan sosial.</p> <p style="text-align: justify;">Dari penyampaian tersebut, Bupati AM Sukri Sappewali sangat merespon program yang ditawarkan Kementerian LHK. Dikatakannya meski sektor kehutanan sudah menjadi kewenangan pemerintah provinsi, namun ia berharap program Perhutanan Sosial menjadi solusi untuk memberikan dampak peningkatan taraf hidup masyarakat di sekitar hutan.</p> <p style="text-align: justify;">“Sekarang ini, sangat sulit mengusir masyarakat keluar dari hutan. Nah yang dibutuhkan bagaimana masyarakat dapat hidup dari hasil hutan namun tidak merusak hutan itu sendiri,” pinta purnawirawan TNI berpangkat kolonel tersebut.</p> <p style="text-align: justify;">Suwito dari Kemitraan yang menjadi pendamping program ini menambahkan bahwa selain penerbitan ijin perhutanan, program ini juga akan menyelenggarakan serangkaian lokakarya kreatif yang pesertanya berasal dari pemuda dan pemudi desa yang menjadi wilayah perhutanan sosial.</p> <p style="text-align: justify;">“Lokakarya tematik disesuaikan dengan potensi pembangunan daerah, seperti kelas kewirausahaan, kelas pengembangan branding, kelas pemasaran produk, kelas coding untuk aplikasi ekonomi digital, kelas pemanfaatan teknologi drone untuk analisis data informasi, dan beberapa kelas lainnya,” urai pak Wito sapaan akrab Suwito.</p> <p style="text-align: justify;">Rencana pelaksanaan lokakarya, lanjutnya, akan dilaksanakan pada tanggal 22-23 Agustus dan esok harinya tanggal 24 dilaksanakan seremoni prosesi penyerahan Ijin Akses Legal Perhutanan Sosial yang dimeriahkan dengan berbagai persembahan seni budaya.</p> <p style="text-align: justify;">Adapun wilayah yang menjadi lokasi program Jelajah Pesona ini adalah Hutan Lindung yang berada di Desa Tibona, Desa Balangpesoang dan Kelurahan Jawi-Jawi, serta Taman Hutan Raya (Tahura) Bontobahari yang berada di Desa Darubiah, Desa Ara, dan Kelurahan Tanah Lemo.<em><strong>(A3/Humas)</strong></em></p>
PENGUMUMAN SELEKSI CPNS PEMKAB...
PEKAN ASI SEDUNIA 2019
Postingan Lainnya
Ayo Ikuti Festival Pinisi ke 9
Read More
Wabup Edy Manaf Sidak Lokasi Perumahan dan Ruko di Ujung...
Read More
Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Berlangsung...
Read More
Wabup Edy Manaf Hadiri Aqiqah Bayi Asal Tanah Beru di Panti...
Read More