Panitia Mantapkan JHK3

Panitia Mantapkan JHK3

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p> <p style="text-align: justify;"><em><strong>Akan Diikuti Peserta dari Luar Sulawesi Selatan</strong></em></p> <p style="text-align: justify;">Helatan Jelajah Hutan Karet atau lebih dikenal dengan sebutan JHK part 3 pada tanggal 23 - 24 Februari 2019 nanti telah memasuki tahap pemantapan. Panitia Pelaksana JHK, Anwar menyebutkan pihaknya telah melakukan survey jalur yang akan dilewati peserta. Jalur yang telah disurvei, kata Anwar memiliki karakter menantang yang merupakan ciri khas JHK, tapi tidak membahayakan bagi para offroader.</p> <p style="text-align: justify;">Lebih lanjut, Noah sapaan akrab Anwar, mengemukakan, sebagaimana event sebelumnya, JHK banyak diikuti oleh offroader, baik dari semua IOF Pengcab, maupun klub-klub yang ada di Sulawesi Selatan.</p> <p style="text-align: justify;">"Peserta kali ini bahkan ada dari Luwuk Banggai, Palu, Kolaka, Sulbar, Polman dan daerah lainnya," ungkap Noah, Minggu 10 Januari 2019.</p> <p style="text-align: justify;">Dikatakannya, dari dua kategori, yakni Extreme Offroad Adventure dan Fun Offroad Adventure, peserta extreme yang paling banyak peminatnya. Dari 50 nomor yg dibuka, line upnya sudah terisi 90 persen.</p> <p style="text-align: justify;">Event ini, lanjut Noah adalah event tahunan dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Bulukumba yang disupport oleh Dinas Pariwisata, Polres Bulukumba, Kejari, Kodim 1411, Pengadilan Negeri, dan sponsor-sponsor lokal maupun sponsor luar yang memiliki atensi dalam dunia otomotif.</p> <p style="text-align: justify;">"Saya kira event ini selain sebagai ajang silaturrahim, juga untuk mengenalkan wisata Bulukumba yang memiliki obyek wisata yang lengkap," ungkapnya.</p> <p style="text-align: justify;">Adapun tema JHK kali ini adalah "Peduli dan Cinta Lingkungan". Olehnya itu, Noah lebih detail menjelaskan bahwa regulasi untuk kategori extreme lebih diperketat, dan akan dikenakan denda dan diskualifikasi apabila ada peserta yang merusak pohon dan membuang sampah.</p> <p style="text-align: justify;">Peserta JHK juga akan melakukan bakti sosial. Rencananya, peserta start dari Lapangan Pemuda, kemudian camping di hutan karet dan finish di Tanjung Bira.</p> <p style="text-align: justify;">Setelah event JHK, panitia kata Noah akan kembali melaksanakan event Gowes Hutan Karet atau ajang sepeda lintas alam pada bulan Maret 2019 "Event ini sudah banyak direspon oleh komunitas sepeda yang ada di Sulsel. Target peserta yang diharapkan 500 peserta," tutup Noah.</p> <p><em><strong>Untuk Pertama Kalinya, Gowes Hutan Karet Akan Digelar</strong></em></p> <p><em><strong><img src="https://bulukumbakab.go.id:443/online-content/uploads/WhatsApp_Image_2019-02-10_at_12.42.06.jpeg" alt="" width="750" height="1000" /></strong></em></p> <p style="text-align: justify;">&nbsp;</p> <p style="text-align: justify;">Setelah Jelajah Hutan Karet (JHK) 3 digelar pada 23 Februari 2019 nanti, bulan berikutnya Tanete Cycling Community (TCC) Bulukumba akan mengadakan event nasional bagi pencinta Sepeda Gunung yang ada di Indonesia. Event yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2019 tersebut akan menyusuri rindangnya perkebunan karet yang dikelola oleh PT. London Sumatera (Lonsum) yang ada di Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba.</p> <p style="text-align: justify;">Menurut Panitia Pelaksana, Andi Yayath, kegiatan tersebut masih menjadi rangkaian dari peringatan Hari Jadi Kabupaten Bulukumba, sekaligus memperkenalkan wisata alam kebun karet sebagai salah objek wisata di Bulukumba.</p> <p style="text-align: justify;">"Selama ini Bulukumba identik dengan wisata pantai, makanya kita juga ingin memperkenalkan wisata alam kebun karet yang ada di Kabupaten Bulukumba," ungkapnya.</p> <p style="text-align: justify;">Dipilihnya bulan Maret, lanjut Andi Yayath karena pada bulan tersebut, bertepatan dengan musim buah, khususnya di Kecamatan Bulukumpa, sehingga peserta juga dapat menikmati buah-buahan yang ada di Kabupaten Bulukumba," ujar Andi Yayath, Minggu 10 Februari 2019.</p> <p style="text-align: justify;">Lebih lanjut, Andi Yayath mengungkapkan bahwa event tersebut baru pertama kalinya digelar bagi pencinta sepeda gunung, karena selama ini yang paling sering diadakan hanya event sepeda santai.</p> <p style="text-align: justify;">"Kita memiliki medan yang sangat disukai pencinta sepeda gunung. Jalan tanah dengan single track di tengah perkebunan karet yang rindang dan asri. Dengan perpaduan tanjakan dan penurunan yang berimbang dan panjang lintasan sekitar 20 kilometer akan menawakan pesona tersendiri," imbuhnya.</p> <p style="text-align: justify;">Pihaknya, kata Andi Yayath menargetkan peserta sekitar 500 orang, dan berharap event seperti itu dapat berlangsung setiap tahun atau menjadi agenda rutin di Bulukumba.<em><strong>(A3/Humas)</strong></em></p>
Postingan Lainnya