JICA Kembali Kerjasama dengan Pemkab Bulukumba

JICA Kembali Kerjasama dengan Pemkab Bulukumba

<p style="text-align: justify;">Kalau tidak ada aral melintang, sekitar 10 orang akan diberangkatkan ke Jepang pada bulan Juli 2017 oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). Mereka ke Jepang untuk mempelajari pengalaman Jepang dalam mengembangkan kemitraan antara Perguruan Tinggi-Pemerintah dan Industri, antara lain dari sisi sejarah latar belakang, faktor pendukung, dan kendala, pembelajaran, serta melihat pemanfaatan hasil kemitraan tersebut di tengah masyarakat. Diharapkan ketiga elemen ini dapat bekerjasama dalam mengembangan daerah, khususnya di Sulawesi Selatan.</p> <p style="text-align: justify;">Saat ini, JICA melaksanakan program Pelatihan Kemitraan Perguruan Tinggi-Industri-Pemerintah: Pembelajaran Praktis dari Pengalaman Jepang. Olehnya itu Mr. Sakamoto Takashi selaku Team Leader Proyek JICA C-BEST dan rombongannya melakukan audiens dengan Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto untuk menjelaskan program tersebut dan meminta utusan perwakilan Pemda Bulukumba yang akan menjadi peserta untuk diberangkatkan ke Jepang, di ruang rapat Wabup, Selasa (24/1)</p> <p style="text-align: justify;">Selain Bulukumba, peserta lainnya berasal dari PT. Industri Kapal Indonesia, Kadin Sulawesi Selatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulsel, Pemkot Makassar, Pemkab Jeneponto dan Universitas Hasanuddin.</p> <p style="text-align: justify;">Tomy Satria mengapresiasi proyek pengembangan kapasitas yang akan dilaksanakan JICA ini. Menurutnya Kabupaten Bulukumba memiliki banyak potensi untuk dikembangkan, seperti perahu Pinisi yang sebaiknya memadukan antara kearifan lokal dengan penggunaan teknologi modern. Tomy berharap apa yang dipelajari di Jepang bisa direplikasi di Bulukumba. "Pinisi seharusnya juga berevolusi sesuai dengan perkembangan zaman untuk memaksimalkan potensi industri perahu Pinisi itu sendiri" kata Tomy.</p> <p style="text-align: justify;">Panjang pantai Bulukumba 128 kilometer, tantangannya adalah sepanjang pantai itu masih banyak warga yang kategori miskin, sehingga kata Tomy penting untuk membangun industri-industri kecil yang cocok untuk pemberdayaan perempuan di sekitar pesisir.</p> <p style="text-align: justify;">"Selain itu, Bulukumba punya potensi kopi, namanya kopi Kahayya, sementara ini kita akan kembangkan. Meski pengelolaan dan kualitasnya masih kalah dari kopi Toraja, namun kita terus mencoba memakai teknologi yang tepat untuk meningkatkan kualitasnya" kata mantan Wakil Ketua DPRD ini. Jadi pada prinsipnya Tomy menyebut, Pemerintah Kabupaten terbuka untuk berkolaborasi dengan pihak siapa saja, termasuk pihak JICA untuk pengembangan daerah Bulukumba, termasuk penganggarannya bisa ditanggung bersama.</p> <p style="text-align: justify;">Sebelumnya dalam kurun 2009-2013 JICA telah membantu masyarakat dan Pemkab Bulukumba di sektor kesehatan, melalui program Prima Kesehatan, yang kini masih dilanjutkan oleh pemkab dengan nama program Desa Panrita Siaga(ulla)</p>
Postingan Lainnya