HALAMAN BERITA

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p> <p style="text-align: justify;">Kabupaten Bulukumba siap menjadi tuan rumah Temu Inklusi ke-4 yang akan digelar pada tahun 2020 mendatang. Temu Inklusi sendiri adalah ruang berbagi inovasi-inovasi terbaru gerakan sosial difabel di Indonesia. Selain itu, event tersebut menjadi tolok ukur dalam menjawab persoalan-persoalan yang timbul di kehidupan sosial difabel.</p> <p style="text-align: justify;">Kesiapan Kabupaten Bulukumba untuk menjadi tuan rumah Temu Inklusi ke-4, disampaikan oleh Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto (TSY) yang hadir di Temu Inklusi ke-3 di Desa Plembutan, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa 23 Oktober 2018.</p> <p style="text-align: justify;">&ldquo;Pemerintah Kabupaten Bulukumba siap untuk berkomitmen untuk menyukseskan segala proses hingga pelaksanaan Temu Inklusi 2020 mendatang, Kami di Bulukumba juga sangat terbuka kepada PerDIK ataupun SIGAB Indonesia untuk menjadi mitra dalam memberikan berbagai saran dalam merancang program pembangunan yang dapat mengakomodir difabel,&rdquo; ujar Tomy.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara itu Ishak Salim, yang merupakan penggiat isu difabilitas di Sulawesi Selatan mengungkapkan jika beberapa persiapan telah dilakukan untuk menunjukkan keseriusan Sulawesi Selatan dalam menyelenggarakan Temu Inklusi 2020. Salah satunya, berkunjung ke Desa Kambuno di Kabupaten Bulukumba yang rencananya akan dijadikan tempat Temu Inklusi 2020. Persiapan tersebut sudah dilakukan sejak 2017 hingga hari ini.</p> <p style="text-align: justify;">&ldquo;Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa Kambuno, yang tahun ini menjadi pemenang dalam Lomba Desa Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Sayangnya beliau tidak bisa hadir di sini, karena saat ini sedang berada di Bali, mewakili Sulawesi Selatan dalam Lomba Desa Tingkat Nasional,&rdquo; terang Ishak.&nbsp;(A3)</p>