Beranda
Mengenal
Profil
Visi dan Misi
Sejarah Bulukumba
Arti Lambang
Pemimpin Daerah
Peta Bulukumba
Daftar Pejabat
Struktur Organisasi
Potensi Daerah
Potensi Alam
Pertanian
Perkebunan
Perikanan
Kehutanan
Pertambangan
Kependudukan
Seni dan Budaya
Warisan Budaya Benda
Kompleks Makam Petta Matinroe Ri Tasi’na
Leang Passea
Kompleks Makam Datuk Tiro
Makam Parakkasi Dg. Maloga
Kompleks Makam Dea Dg. Lita
Warisan Budaya Takbenda
Balla To Kajang (Rumah Kajang)
Kapal Pinishi
Anynyorong Lopi
Bahasa Daerah di Kab. Bulukumba
Wisata
Wisata Kuliner
Coto Kuda
Kue Uhu-Uhu
Barobo
Bolu Peca
Wisata Religi
Wisata Makam Dato Tiro
Masjid Islamic Centre "Dato Tiro"
Wisata Budaya dan Sejarah
Kawasan Adat Ammatoa
Wisata Alam
Pantai Bira
Bakung-bakung View Sunrise
Pantai Bara
Bukit Donggia
Tebing Apparalang
Selengkapnya...
Informasi
INFO PUBLIK
Pengumuman
Info CPNS
Berita
Video Kegiatan
Infografis
Event Kota
PUBLIKASI
Dokumen Perencanaan Daerah
Dokumen Perencanaan SKPD
Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah
Dokumen SAKIP Kab.Bulukumba
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Database Kawasan Kumuh
Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemda
PRODUK HUKUM
JDIH
PERDA
PPID
PPID BULUKUMBA
JURNAL PINISI RESEARCH
JURNAL PINISI RESEARCH
SATU DATA
SATU DATA
IPKD
2022
2023
2024
2025
Hubungi Kami
HALAMAN BERITA
BERANDA
BERITA
Bupati Resmikan Klinik CTKI RSUD Andi Sulthan Daeng Radja.
Aug 2, 2018
admin
<p> </p> <p style="text-align: justify;"><em><strong>Klinik CTKI yang ke-2 di Sulawesi Selatan</strong></em></p> <p style="text-align: justify;">Kabar gembira bagi warga Bulukumba yang ingin menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah berbadan sehat yang ditandai dengan lulus dari pemeriksaan kesehatan. Untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, warga Bulukumba dan wilayah selatan-selatan tidak perlu lagi jauh-jauh ke RSUD Andi Makkasau Kota Parepare, namun kini fasilitas klinik tersebut sudah ada di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja. Bahkan tarif pemeriksaannya lebih murah yakni Rp 225 ribu dibanding di RSUD Andi Makkasau sebesar Rp 350 ribu.</p> <p style="text-align: justify;">Klinik Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang berada di RSUD H.Andi Sulthan Daeng Radja diresmikan pada Kamis 2 Agustus 2018. Peresmian Klinik CTKI ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati AM Sukri Sappewali didampingi oleh Ketua DPRD Andi Hamzah Pangki, Direktur RSUD dr Abdurrajab, dan Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Provinsi Sulawesi Selatan, Agus Bustami.</p> <p style="text-align: justify;">Ruangan Klinik CTKI yang kedua di Sulawesi Selatan ini berada di samping kiri gedung IGD rumah sakit. Plt Direktur RSUD dr Abdurrajab mengemukan setelah rumah sakit mendapatkan akreditasi paripurna atau bintang lima dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), pihaknya kembali melakukan terobosan baru dengan adanya persetujuan dari Kementerian Kesehatan bahwa RSUD H Andi Sulthan Daeng Radja menjadi pusat rujukan yang kedua untuk pemeriksaan kesehatan calon TKI, setelah RSUD Andi Makkasau Parepare.</p> <p style="text-align: justify;">Selain itu, tambah Abdurrajab rumah sakit ini juga menjadi pusat rujukan pengobatan penyakit TBC. Ditambahkannya setelah rumah sakit ini bertipe B, RSUD H Andi Sulthan Daeng Radja juga sudah menjadi rumah sakit rujukan untuk Hemodialisa.</p> <p style="text-align: justify;">"Saat diresmikan tahun lalu, alat hemodialisa baru 4 unit, saat ini kami sudah tambah menjadi 8 unit, dan akan kita cukupkan sampai 10 unit," beber mantan Kepala Puskesmas Caile ini.</p> <p style="text-align: justify;"><img src="https://bulukumbakab.go.id/online-content/uploads/WhatsApp_Image_2018-08-02_at_16.18.37.jpeg" alt="" width="750" height="500" /></p> <p style="text-align: justify;">Sementara itu Kepala BP3TKI Agus Bustami mengungkapkan jika proses pengurusan Klinik CTKI di RSUD H Andi Sulthan Daeng Radja terbilang cepat, hanya dalam waktu dua tahun izin dari Kemenkes sudah terbit.</p> <p style="text-align: justify;">Untuk mendapatkan surat keterangan sehat, calon TKI tidak boleh sembarang menggunakan fasilitas kesehatan, harus menggunakan klinik utama yang telah ditunjuk.</p> <p style="text-align: justify;">"Saat ini ada 150 ribu TKI di luar negeri. TKI paling banyak berada di Malaysia sebanyak 130 ribu orang, sisanya terbagi di Eropa, Amerika, Jepang dan Korea," ungkap Agus Bustami.</p> <p style="text-align: justify;">Ke depan, Agus Bustami berharap TKI tidak lagi di sektor perkebunan, tapi bisa melirik sektor lainnya seperti menjadi tenaga kesehatan di luar negeri.</p> <p style="text-align: justify;">"Lulusan tenaga kesehatan kita sekitar 87 ribu, namun yang terserap hanya 14 persen. Nah ini harus kita pikirkan bersama bagaimana tenaga-tenaga kesehatan tersebut diberi peluang bekerja di luar negeri seperti Jepang dan Korea Selatan," bebernya.</p> <p style="text-align: justify;">Adapun AM Sukri Sappewali meminta para jajaran rumah sakit untuk meningkatkan kinerjanya agar rumah sakit semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat.</p> <p style="text-align: justify;">Menurutnya tidak ada artinya status Type B dan akreditasi paripurna jika pelayanannya kurang memuaskan dan tidak mendapat kepercayaan publik.</p> <p style="text-align: justify;">"Ibaratnya kalau rumah sakit itu hotel, maka bintang lima adalah predikat terbaik. Jadi saya tidak ingin mendengar lagi ada keluhan-keluhan dari pasien atas pelayanan rumah sakit ini," pinta AM Sukri.(A3)</p>
PENGUMUMAN SELEKSI CPNS PEMKAB...
Wabup Lepas Tim Sepak Bola U-17...
Postingan Lainnya
Bupati Andi Utta Launching Aksi Perubahan 32 Peserta Latpim...
Read More
Gerak Jalan Indah HUT RI Berlangsung Semarak
Read More
A. Sukri terima Penghargaan dari Menteri Koperasi
Read More
Puncak Pembagian Bendera Berlangsung Sukses, Mendagri Tito...
Read More