Beranda
Mengenal
Profil
Visi dan Misi
Sejarah Bulukumba
Arti Lambang
Pemimpin Daerah
Peta Bulukumba
Daftar Pejabat
Struktur Organisasi
Potensi Daerah
Potensi Alam
Pertanian
Perkebunan
Perikanan
Kehutanan
Pertambangan
Kependudukan
Seni dan Budaya
Warisan Budaya Benda
Kompleks Makam Petta Matinroe Ri Tasi’na
Leang Passea
Kompleks Makam Datuk Tiro
Makam Parakkasi Dg. Maloga
Kompleks Makam Dea Dg. Lita
Warisan Budaya Takbenda
Balla To Kajang (Rumah Kajang)
Kapal Pinishi
Anynyorong Lopi
Bahasa Daerah di Kab. Bulukumba
Wisata
Wisata Kuliner
Coto Kuda
Kue Uhu-Uhu
Barobo
Bolu Peca
Wisata Religi
Wisata Makam Dato Tiro
Masjid Islamic Centre "Dato Tiro"
Wisata Budaya dan Sejarah
Kawasan Adat Ammatoa
Wisata Alam
Pantai Bira
Bakung-bakung View Sunrise
Pantai Bara
Bukit Donggia
Tebing Apparalang
Selengkapnya...
Informasi
INFO PUBLIK
Pengumuman
Info CPNS
Berita
Video Kegiatan
Infografis
Event Kota
PUBLIKASI
Dokumen Perencanaan Daerah
Dokumen Perencanaan SKPD
Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah
Dokumen SAKIP Kab.Bulukumba
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Database Kawasan Kumuh
Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemda
PRODUK HUKUM
JDIH
PERDA
PPID
PPID BULUKUMBA
JURNAL PINISI RESEARCH
JURNAL PINISI RESEARCH
SATU DATA
SATU DATA
IPKD
2022
2023
2024
2025
Hubungi Kami
HALAMAN BERITA
BERANDA
BERITA
Bupati Bulukumba Canangkan Sembilan Desa Organik
Oct 1, 2019
admin
<p> </p> <p style="text-align: justify;">Untuk mewujudkan pertanian pangan berkelanjutan, maka dilakukan upaya pengembangan desa pertanian organik dengan melibatkan kelompok tani atau gabungan kelompok tani. Olehnya itu Pemerintah Kabupaten Bulukumba melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan menginisiasi terbentuknya Desa Organik sebagai desa yang menerapkan kegiatan budidaya pertanian yang ramah lingkungan, serta menghasilkan komoditas pertanian yang berkualitas dan aman dikonsumsi oleh masyarakat.</p> <p style="text-align: justify;">Sebagai langkah awal, Bupati Bulukumba menetapkan dan mencanangkan sembilan desa sebagai Desa Organik. Bertempat di Desa Salassae, yang ditandai dengan pemukulan gong dan pembagian Surat Keputusan Bupati tentang Penetapan Desa Organik, AM Sukri Sappewali mencanangkan Desa Organik tersebut yang terdiri dari Desa Salassae, Lonrong, Bontonyeleng, Tamaona, Bajiminasa, Tugondeng, Buhung Bundang, Bontobiraeng dan Kambuno.</p> <p style="text-align: center;"><img src="https://bulukumbakab.go.id/online-content/uploads/WhatsApp_Image_2019-10-02_at_19.15.21.jpeg" alt="" width="750" height="500" /></p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Kepala Dinas Tanaman Pangan Ir Harun dalam pengantarnya mengungkapkan bahwa Desa Organik yang ditandai dengan penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan produksi pertanian dan menghemat biaya produksi. Pupuk organik, tambah Harun dapat mengembalikan unsur hara dan memperbaiki struktur tanah sehingga dapat menyuburkan tanah.</p> <p style="text-align: justify;">Dikatakannya, nilai subsidi pupuk kimia yang masuk di Bulukumba sekitar 90 miliar rupiah pertahunnya, sehingga jika nantinya pupuk kimia ini dicabut subsidinya maka para petani akan kewalahan mengelola lahan pertaniannya.</p> <p style="text-align: center;"><img src="https://bulukumbakab.go.id/online-content/uploads/WhatsApp_Image_2019-10-02_at_19.15.20.jpeg" alt="" width="750" height="500" /></p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">“Olehnya itu ke depan, kita akan menggalakkan pembuatan pupuk organik, dengan melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik kepada petani dengan bahan lokal yang ada,” bebernya.</p> <p style="text-align: justify;">Sebenarnya, kata Harun, sebanyak 40 persen para petani Bulukumba sudah menggunakan pupuk organik, namun tidak terkonsentrasi pada suatu tempat sehingga pihaknya kesulitan mendeteksi dimana saja penggunaan pupuk organik itu dilakukan.</p> <p style="text-align: center;"><img src="https://bulukumbakab.go.id/online-content/uploads/WhatsApp_Image_2019-10-02_at_19.15.18.jpeg" alt="" width="750" height="500" /></p> <p style="text-align: justify;">“Dengan pencanangan Desa Organik ini, ke depan kita akan dengan mudah menunjukkan dimana saja kita bisa memperoleh pupuk organik dan hasil pertanian organik,” pintanya.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara itu, Bupati AM Sukri Sappewali mengatakan bahwa pencanangan Desa Organik ini sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan. Sektor pertanian masih menjadi menyumbang terbesar dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bulukumba sekitar 40 persen. Olehnya itu, kata AM Sukri Sappewali segala upaya harus dilakukan agar produktifitas pertanian harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan, salah satunya melalui pertanian organik.</p> <p style="text-align: justify;">“Saya berharap setelah pencanangan, Dinas terkait melanjutkan dengan upaya pembinaan dan pendampingan terhadap para petani. Jangan justru ditinggalkan setelah pencanangan ini,” tukasnya.</p> <p style="text-align: justify;">Pada kesempatan tersebut, Bupati AM Sukri Sappewali bersama dengan anggota DPRD Bulukumba Ahmad Saiful melakukan dialog dengan para petani, terkait permasalahan yang dihadapi. Terungkap dalam dialog tersebut, para petani meminta ada perbaikan tanggul yang rusak, permintaan fasilitasi pengemasan produk home industri hasil pertanian, serta permintaan sumur bor untuk menyirami lahan perkebunan kelompok tani.<em><strong>(A3/humas)</strong></em></p>
PENGUMUMAN SELEKSI CPNS PEMKAB...
Bupati KPU dan Bawaslu Tandatangani...
Postingan Lainnya
Launching Pezan Darma Andi Utta: Jangan Takut Miskin karena...
Read More
Jelang Porprov, Wabup Kumpulkan Satpol PP. Ini Harapannya.
Read More
PENGUMUMAN LELANG POKJA 4 PENGAWASAN PEMBANGUNAN PASAR...
Read More
Wabup Serahkan BPJS Reza Untuk Dirujuk ke Makassar
Read More