Bulukumba,- Pemerintah Kabupaten Bulukumba berkomitmen untuk menciptakan iklim demokrasi yang sehat dan kondusif. Pengalaman menunjukkan bahwa perbedaan pandangan dan tuntutan publik, jika tidak dikelola dengan baik, dapat berujung pada aksi-aksi anarkis yang merugikan semua pihak.
Berdasarkan pengalaman tersebut, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menginisiasi wadah penyampaian pendapat di muka umum yang dipusatkan di Lapangan Pemuda.
Melalui Surat Keputusan Bupati Bulukumba, ia telah menetapkan Lapangan Pemuda sebagai Lokasi Penyampaian Pendapat Umum di Kabupaten Bulukumba yang kemudian disebut sebagai Panggung Aspirasi.
Andi Utta sapaan akrab bupati, mewanti-wanti panggung aspirasi ini sebagai wadah untuk menerima saran, masukan dan kritik yang konstruktif. Dia berharap semua aksi-aksi demonstrasi bisa dilaksanakan di panggung aspirasi.
"Kami instruksikan semua pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkab Bulukumba untuk hadir di sini melayani ketika ada aspirasi yang disampaikan," ungkap Andi Utta saat peluncuran Panggung Aspirasi di Tribun Lapangan Pemuda, Rabu 24 September 2025.
Tidak hanya lingkup Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Panggung Aspirasi ini juga diperuntukkan bagi instansi lainnya dalam menerima aspirasi atau unjuk rasa.
Lebih jauh, Andi Utta berharap agar panggung aspirasi bisa memberi dampak positif bagi pemerintah daerah dan masyarakat, terutama dalam mengurai kemacetan saat ada aksi-aksi demonstrasi.
Sebab dia mengaku selama ini, kerapkali menerima laporan dan keluhan dari masyarakat jika terjadi kemacetan akibat aksi demonstrasi.
Dengan demikian, panggung aspirasi ini menjadi solusi tanpa membungkam suara masyarakat.
"Dengan adanya panggung aspirasi ini, saya harap tidak ada lagi tanggapan orang yang tidak nyaman karena demo, tidak ada lagi aspal rusak karena bakar ban, dan lain-lain," katanya.
"Semoga tidak ada lagi tempat lain untuk demonstasi. Kalau perlu di sini kita siapkan air minum dan kopi, yang penting demonya bukan di tempat lain," sambung Andi Utta.
Peluncuran panggung aspirasi juga dihadiri oleh jajaran unsur Forkopimda Bulukumba, Sekda Muh Ali Saleng, sejumlah Pimpinan OPD lingkup Pemkab Bulukumba, para pimpinan Ormas, OKP, LSM hingga lintas aktivis pemuda dan mahasiswa.
Kapolres Bulukumba AKBP Restu Wijayanto saat memberi sambutan, mengaku mengapresiasi kehadiran panggung aspirasi tersebut. Dia menyatakan, panggung aspirasi bukan hanya menjadi wadah kritik bagi pemerintah daerah, tetapi juga jajaran Polres Bulukumba.
"Kami mengapresiasi panggung aspirasi. Baru Bulukumba yang ada seperti ini, dan difasilitasi langsung oleh pemerintah daerah," ungkap AKBP Restu Wijayanto.
"Kami berkomitmen mendukung penuh panggung aspirasi ini. Kalau ada yang merasa keberatan dengan pelayanan kepolisian, bukan hanya Kasat, Kabag Kapolsek saja yang hadir di sini, tapi saya akan hadir langsung di sini," tambahnya.
Lebih lanjut, Kapolres AKBP Restu Wijayanto berbicara tentang demokrasi dalam peradaban dunia. Dia berpendapat, panggung aspirasi menjadi sarana proses demokrasi bisa terus berjalan dengan baik, di mana pemerintah mendengar secara langsung suara masyarakatnya.
"Panggung aspirasi bukan hanya gedung yang megah, tapi yang terpenting adalah rohnya demokrasi. Mari bersama-sama menjadikan Bulukumba sebagai percontohan, manusia-manusia paling beradab ada di Bulukumba," imbuhnya.
Selain Kapolres, apresiasi juga datang dari Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bulukumba, Muhammad Rais. Dia menilai pemerintah daerah sangat terbuka menyiapkan panggung aspirasi di depan Kantor Bupati dan Gedung Pinisi.
"Saya kira panggung aspirasi ini sangat luar biasa dan unik. Ini bukti pemerintah daerah tidak antikritik," jelas Rais.
Salah satu aktivis Bulukumba, Dadang Darmawan atau yang akrab disapa Sam Prakoso juga merespons positif panggung aspirasi. Dia berpandangan, kehadiran panggung aspirasi menjadi salah satu bukti tidak adanya sekat antara Bupati dan masyarakatnya.
"Ini bukan pembungkaman demokrasi, tapi ini kemajuan demokrasi yang dimulai di Bulukumba. Mari bersama-sama menjadi penyambung lidah masyarakat. Panggung ini wadah dalam menyampaikan semua masalah yang terjadi," kata Sam Prakoso.
Peluncuran panggung aspirasi, ditandai dengan penandatanganan Komitmen Bersama pemanfaatan tribun Lapangan Pemuda sebagai Wadah Penyampaian Pendapat di Muka Umum.(*)