Bulukumba Tuan Rumah LK II HMI Tingkat Nasional Diikuti 80 Peserta

Bulukumba Tuan Rumah LK II HMI Tingkat Nasional Diikuti 80 Peserta

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p> <p style="text-align: justify;"><em><strong>Diikuti 80 Peserta </strong></em></p> <p style="text-align: justify;">Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bulukumba menggelar Latihan Kader II (Intermediate Training) Tingkat Nasional. LK II yang berlangsung mulai 24 November sampai 2 Desember ini dibuka oleh Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto di Ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba, Jum&rsquo;at (24/11.)</p> <p style="text-align: justify;">Menurut ketua panitia pelaksana Fitriadi Rahmat, sejauh ini panitia pelaksana telah berupaya semaksimal mungkin untuk mensukseskan kegiatan berskala nasional ini. Jumlah peserta setelah melalui penjaringan mencapai 80 orang peserta yang menjadi utusan dari masing-masing cabang HMI. Kegiatan akan berlangsung selama 9 hari 9 malam di Hotel Andira Bulukumba.</p> <p style="text-align: justify;">&ldquo;Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan LK II tingkat nasional ini. Mudah-mudahan kami bisa menjadi tuan rumah yang baik,&rdquo; tutur Fitriadi saat menyampaikan laporannya.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara itu, Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto menyebut jika kegiatan itu merupakan momentum penting dalam upaya kaderisasi untuk melahirkan calon-calon pemimpin di masa mendatang.</p> <p style="text-align: justify;">&ldquo;Apa yang dilakukan pada hari ini adalah menjadi bagian dalam menginvestasikan waktu, pikiran dan tenaga untuk kepentingan melahirkan bibit-bibit terbaik generasi yang akan memimpin di masa mendatang,&rdquo; tutur Tomy saat memberikan sambutan.</p> <p style="text-align: justify;">Menurutnya setiap generasi memiliki zamannya sendiri. Dulu ketika kran demokrasi di masa-masa 1996-sampai 1998 itu tersumbat dengan gaya-gaya otoritarianisme, maka gerakan yang dilakukan generasi masa itu adalah turun ke jalan.</p> <p style="text-align: justify;">Gerakan demonstrasi, kata Tomy saat itu menjadi efektif untuk menurunkan penguasa orde baru dan mendapat respon yang positif dari publik. Namun, ketika gerakan turun ke jalan itu kemudian dilanjutkan di era atau pasca reformasi ini, kini gerakan tersebut harus diakui mengalami delegitimasi karena sering terjadi bentrokan antara kelompok-kelompok masyarakat itu sendiri.</p> <p style="text-align: justify;">Pun ketika di era media sosial sekarang ini yang dipercaya mampu membangun persepsi publik, kini juga mulai mengalami resistensi karena banyaknya informasi-informasi hoax atau informasi tidak benar, sehingga gerakan seperti itu juga ter-delegitimasi.</p> <p style="text-align: justify;">&ldquo;Yang ingin saya tekankan kepada sahabat-sahabat sekalian kader HMI, untuk melakukan pencermatan-pencermatan dan mampu membaca tanda-tanda zaman itu. Jangan sampai gerakan-gerakan kita tidak melahirkan momentum-momentum perubahan yang kita inginkan,&rdquo; ujar Tomy.</p> <p style="text-align: justify;">Dikatakannya, bukan lagi zamannya melakukan gerakan-gerakan turun di jalan dan berhadapan pemerintah atau negara, oleh karena tuntutan-tuntutan reformasi saat itu hampir semuanya sudah direplikasi oleh negara saat ini, seperti tranparansi, partisipasi, dan pemberdayaan masyarakat, seperti P3MD saat ini yang melakukan pendampingan dalam pengelolaan dana desa dari kementerian.</p> <p style="text-align: justify;">&ldquo;Olehnya itu kami dari Pemerintah Daerah, sangat berharap ada gagasan konkrit dari para generasi muda untuk bisa direplikasi oleh pemerintah untuk kepentingan masyarakat, atau dalam bentuk karya tulisan-tulisan yang menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah,&rdquo; ujar mantan Wakil Ketua DPRD Bulukumba ini.</p> <p style="text-align: justify;">Turut hadir dalam pembukaan LK II ini, Ketua Majelis Daerah Kahmi Mulyadi Mursali, dan anggota DPRD Bulukumba Fahidin yang juga merupakan Wakil Ketua MD Kahmi Bulukumba.(A3)</p>
Postingan Lainnya