Bank Darah RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Imbau Masyarakat Giat Donor Darah

Bank Darah RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Imbau Masyarakat Giat Donor Darah

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p> <p style="text-align: justify;">Berawal dari tingginya kebutuhan pemakaian darah yang semakin meningkat setiap bulannya, membuat Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja bersama dengan UTD Cabang PMI Bulukumba gencar mensosialisasikan kepada masyarakat untuk giat donor darah.</p> <p style="text-align: justify;">BDRS RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja, mencatat kebutuhan pemakaian darah di rumah sakit meningkat setiap tahunnya, hal itu diungkapkan oleh kepala BDRS RSUD dr. Hj. Jusniati, Sp.PK.</p> <p style="text-align: justify;">"Bila dibandingkan dengan pemakaian darah pada tahun 2016 yang lalu hanya 150/bulan, di tahun 2017 ini meningkat lebih tinggi hingga mencapai 250 kantong darah perbulan, jika dikalikan 12, maka persiapan darah di rumah sakit harus mencapai angka 3000 kantong darah dalam setahun".</p> <p style="text-align: justify;">Ditambahkannya, lanjut dr. Jusni, saking tingginya pemakaian darah tersebut, sehingga darah yang jumlahnya 20 kantong hanya bertahan 2-3 hari saja.</p> <p style="text-align: justify;">Ditemui berbeda, kepala UTD Cabang PMI Bulukumba, dr. Hj. St. Nurhayati, mengungkapkan bahwa sosialisasi ini dilakukan agar semakin banyak masyarakat yang mendonorkan darahnya, sadar akan meningkatnya pemakaian darah setiap tahunnya.</p> <p style="text-align: justify;">Pada kesempatan yang sama, dr. Nur sapaan akrabnya, juga mengungkapkan manfaat akan donor darah antara lain terhindar dari berbagai macam penyakit (menyehatkan), membuat tubuh menjadi segar dan lebih ringan, dan tentunya adanya regenerasi darah atau pembentukan sel darah baru.</p> <p style="text-align: justify;">Dirinyapun mengharapkan, semoga kedepan akan semakin banyak instansi pendidikan, kesehatan, pemerintahan bahkab instansi swasta sadar akan donor darah sehingga kebutuhan darah dapat kita atasi, secara tidak langsung mewujudkan "setetes darah untuk kehidupan" dan ingat "masalah darah tidak bisa dibeli seperti obat". Tegas dr. Nur. <em>(sumber : Humas RSUD)</em></p>
Postingan Lainnya