Beranda
Mengenal
Profil
Visi dan Misi
Sejarah Bulukumba
Arti Lambang
Pemimpin Daerah
Peta Bulukumba
Daftar Pejabat
Struktur Organisasi
Potensi Daerah
Potensi Alam
Pertanian
Perkebunan
Perikanan
Kehutanan
Pertambangan
Kependudukan
Seni dan Budaya
Warisan Budaya Benda
Kompleks Makam Petta Matinroe Ri Tasi’na
Leang Passea
Kompleks Makam Datuk Tiro
Makam Parakkasi Dg. Maloga
Kompleks Makam Dea Dg. Lita
Warisan Budaya Takbenda
Balla To Kajang (Rumah Kajang)
Kapal Pinishi
Anynyorong Lopi
Bahasa Daerah di Kab. Bulukumba
Wisata
Wisata Kuliner
Coto Kuda
Kue Uhu-Uhu
Barobo
Bolu Peca
Wisata Religi
Wisata Makam Dato Tiro
Masjid Islamic Centre "Dato Tiro"
Wisata Budaya dan Sejarah
Kawasan Adat Ammatoa
Wisata Alam
Pantai Bira
Bakung-bakung View Sunrise
Pantai Bara
Bukit Donggia
Tebing Apparalang
Selengkapnya...
Informasi
INFO PUBLIK
Pengumuman
Info CPNS
Berita
Video Kegiatan
Infografis
Event Kota
PUBLIKASI
Dokumen Perencanaan Daerah
Dokumen Perencanaan SKPD
Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah
Dokumen SAKIP Kab.Bulukumba
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Database Kawasan Kumuh
Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemda
PRODUK HUKUM
JDIH
PERDA
PPID
PPID BULUKUMBA
JURNAL PINISI RESEARCH
JURNAL PINISI RESEARCH
SATU DATA
SATU DATA
IPKD
2022
2023
2024
2025
Hubungi Kami
HALAMAN BERITA
BERANDA
BERITA
Yuk Saksikan Makassar Biennale MB- Bulukumba
Sep 11, 2019
admin
<p> </p> <p style="text-align: justify;"><em><strong>Mulai Digelar 16-22 September</strong></em></p> <p style="text-align: justify;">Usai perhelatan Festival Pinisi nantinya. Warga daerah berjuluk Butta Panrita Lopi ini akan disuguhkan kegiatan seni budaya yang dilaksanakan oleh Makassar Biennale (MB) Capter Bulukumba di Tarungku Toa atau Rumah Penjara di Jalan Jendral Sudirman, depan Kantor Lantas Polres Bulukumba.</p> <p style="text-align: justify;">Bulukumba berperan kedua kalinya pada ajang pameran seni rupa skala internasional yang dilaksanakan sekali dalam dua tahun ini. Pada tahun 2017 yang lalu, senimannya hanya residensi di Bulukumba tapi acaranya dipusatkan di Kota Makassar, namun pada tahun ini, residensi dan acaranya dilaksanakan di Bulukumba.</p> <p style="text-align: justify;">Direktur Yayasan Makassar Biennale, Anwar Jimpe Rachman, mengatakan, event tersebut mengusung tema Maritim: Migrasi, Sungai, Kuliner. Dari hasil koordinasi dengan tim Bulukumba, perkembangan kesiapan pelaksanaan kegiatan yang tinggal menghitung hari sudah cukup baik, meskipun hampir sebagian besar dalam tim baru pertama kalinya terlibat dalam biennale. Residensi tim Bulukumba sendiri pada cenderung lebih fokus pada migrasi tionghoa.</p> <p style="text-align: justify;">"Yang menarik, teman-teman seniman yang melakukan residensi pendekatannya seperti teman biasa jadi dapat mengkaji lebih banyak informasi. Dan ini sebenarnya bagian yang paling saya harapkan, kerjanya jadi menyenangkan," ujar Jimpe sapan akrabnya.</p> <p style="text-align: justify;">Di Bulukumba sendiri, residensi dilakukan Hoo Fan Chon dari Penang, Malaysia bersama Anitha Silvia dari Surabaya. Pelaksanaan kegiatan dengan spirit kolaborasi dari seniman dan komunitas di Bulukumba, Teater Kampong, Sabtu Keren, Ondeway, Kareso Institute, Kampung Kreasi, Forum Anak Bulukumba, Timur Indonesia, Pegiat Literasi Bulukumba, Riuh Project, Kompak Bulukumba. Mitra Budaya dari Pemkab Bulukumba, Wisata Bulukumba, ADWINDO Bulukumba, Asia-Europe, dan Mobility First.</p> <p style="text-align: justify;">Koordinator MB Bulukumba, Ira Maghfira membeberkan, kegiatan tersebut diisi konten Artist Talk, Pameran Foto, Teater, Pameran Arsip, Tari, Malam Puisi, Pameran Hasil Residensi, Film Screening, Lapak Baca, Bazaar Kuliner, Workshop, traditional badminton Tournament, dan Kopitiam. Kegiatan dibuka untuk pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum dengan harapan dapat menjadi nilai edukasi seni untuk pengunjung.</p> <p style="text-align: justify;">"Dengan spirit kolaborasi ini, kami berharap kegiatan yang pertama kalinya ditempatkan di Bulukumba ini mendapat tempat di hati masyarakat. Karya-karya seni yang dihasilkan tim dapat memberikan nilai pengetahuan kepada pengunjung," katanya.</p> <p style="text-align: justify;">Makassar Biennale sendiri dibuka pada Minggu, 1 September lalu dilaksanakan di Gedung Kesenian Makassar. Kegiatan berlangsung hingga 31 Oktober di empat kabupaten kota, Makassar, Parepare, dan Bulukumba serta Tinambung dan Pambusuang di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat.<em><strong>(A3/Humas)</strong></em></p>
PENGUMUMAN SELEKSI CPNS PEMKAB...
Tutup Festival Pinisi, Gubernur...
Postingan Lainnya
Pasien Positif Covid-19 di Bulukumba Bertambah Satu dari...
Read More
Usai Peringatan Hari Jadi, Bupati Bulukumba Hadiri Pelantikan...
Read More
Sambut HUT Korpri ke 52, Panitia Siapkan Kegiatan Lomba
Read More
Akui Hak Masyarakat Adat dalam Pengelolaan Hutan, Presiden...
Read More