Tomy Satria Hadiri Milad Muhammadiyah ke 104 di Tanete

Tomy Satria Hadiri Milad Muhammadiyah ke 104 di Tanete

<p>Peringatan kelahiran atau milad ormas Muhammadiyah ke 104 dan Aisyiyah ke 102 tingkat Kabupaten Bulukumba dipusatkan di Kecamatan Bulukumpa, tepatnya di Gedung Masagena Tanete, Minggu (11/12)</p> <p>&nbsp;</p> <p>Pelaksanaan Milad Muhammadiyah dirangkaikan dengan pelantikan Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Pimpinan Cabang Aisyiyah Kecamatan Bulukumpa untuk periode 2015-2020. Tampak hadir PW Muhammadiyah Sulawesi Selatan Dr. Abdullah Renre, Ketua Muhammadiyah Bulukumba H. Abd. Hamid Rahman, Pimpinan Aisyiyah Bulukumba Hj. A. Sumrah AP, anggota DPRD Bulukumba Andi Zulkarnain Pangki dan Camat Bulukumpa Asdar A. Bennu.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Ketua Panitia pelaksana Milad Syamsul Bakir mengatakan, usia Muhammadiyah sudah melewati se-abad lamanya, berbagai peran telah dilakukan oleh ormas Muhammadiyah mulai dari merebut kemerdekaan Republik Indonesia sampai saat ini tetap eksis dengan berbagai kegiatan amal usahanya, baik di bidang pendidikan maupun di pemberdayaan masyarakat. Lanjut Bakir, Muhammadiyah lahir sebelum kemerdekaan, dan jasa Muhammadiyah untuk bangsa ini sangatlah besar.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Di depan ratusan warga Muhammadiyah dan Aisyiyah yang memadati gedung, Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto mengapresiasi usungan tema milad Muhammadiyah yang ke 104 yakni Membangun Karakter Bangsa yang Berkemajuan. Menurutnya pilihan tema tersebut sangat cocok di tengah-tengah situasi kebangsaan kita saat ini, situasi sosial politik yang semakin berkembang dan berjalan dinamis. Tentu kata Tomy Muhammadiyah sudah memiliki gerakan-gerakan yang cerdas dan strategis sehingga tidak begitu saja ditinggalkan oleh umat Islam, justru Muhammadiyah akan tampil dalam membangun karakter bangsa.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Tomy menyebut salah realitas yang dimiliki oleh bangsa ini adalah kemajemukan, olehnya itu Muhammadiyah diharapkan tampil sebagai wadah pemersatu yang menghargai kemajemukan. Jika dibawa pada konteks lokal Bulukumba, Muhammadiyah dapat menjadi perekat kebangsaan dari sentimen kedaerahan, karena ada survey menyebut, masyarakat Bulukumba lebih bangga menjadi orang Gantarang, orang Tanete, atau orang Bontotiro dari pada menjadi orang Bulukumba</p> <p>&nbsp;</p> <p>Lebih lanjut Tomy mengajak kepada warga Muhammadiyah untuk menjadi mitra yang sejajar dengan pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan. &ldquo;Kalau kita mencintai Bulukumba, berarti semuanya harus berperan, Muhammadiyah tetap fokus menyebarkan kebaikan dan syiar Islam oleh karena pembangunan tidak hanya menjadi tanggungjawab pemda dan DPRD saja&rdquo; ujar alumni Fisip Unhas ini.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Di penghujung acara, Dr. Abdullah Renre menyampaikan ceramah atau amanah dari peringatan Milad Muhammadiyah dan Aisyiyah. Abdullah Renre mengulas sejarah perjuangan Islam khususnya kiprah Muhammadiyah dari masa ke masa.</p>
Postingan Lainnya