Seminar UMKM Menuju Pasar Bebas

Seminar UMKM Menuju Pasar Bebas

<p style="text-align: justify;">Pemerintah Kabupaten Bulukumba kerjasama dengan PT. Indomaret melaksanakan seminar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai rangkaian dari peringatan Hari Jadi ke57 Kabupaten Bulukumba yang jatuh pada tanggal 4 Februari 2017. Peserta seminar dihadiri oleh para pelaku usaha dan beberapa instansi terkait, di Ruang Pola Kantor Bupati, Selasa (31/1). Pada pembukaan seminar, Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto menyerahkan bantuan satu gerobak jualan dari Indomaret kepada pelaku usaha dengan nilai Rp2,8 juta.</p> <p style="text-align: justify;">Tema seminar &ldquo;Meningkatkan Produktifitas UMKM Melalui Inovasi dan Kreatifitas&rdquo;. Pimpinan Indomaret Perwakilan Sulsel dan Sulbar, Supardi memanfaatkan kesempatan itu untuk menjelaskan tentang retail Indomaret yang sudah hadir di beberapa di Bulukumba. Ia menyebut Indomaret adalah produk retail minimarket skala kecil yang di beberapa wilayah untuk membantu masyarakat sekitar mendapatkan kebutuhan sehari-harinya.</p> <p style="text-align: justify;">Indomaret kata Supardi ada berbentuk franchise, dan ada model UMKM seperti tenant. &ldquo;Saya mengajak warga Bulukumba yang memiliki home industri untuk memasukkan produknya ke Indomaret sepanjang sesuai dengan standar kualifikasi kami&rdquo; kata Supardi.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara itu Tomy Satria dalam sambutannya mengatakan yang mendorong akselerasi perekonomian Bulukumba selama ini adalah para pelaku UMKM. Menurutnya momentum seminar ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk membangun perspektif baru bagi generasi muda bahwa lapangan pekerjaan tidak melulu harus menjadi PNS atau pegawai honorer. Bulukumba kata Tomy menghadapi tantangan bagaimana membuka lapangan kerja dan mengentaskan kemiskinan. &ldquo;Keberadaan retail-retail menengah di Bulukumba memiliki dua sisi, yaitu tantangan dan peluang. Ada yang mengatakan retail-retail tersebut menafikan pelaku-pelaku usaha kecil, namun dari perspektif peluang, kita ingin mendorong aspek kemitraan, caranya bagaimana retail melakukan penguatan kapasitas kepada para pelaku usaha kecil.&rdquo; kata Tomy .</p> <p style="text-align: justify;">Tomy berharap, kalau selama ini hanya produk-produk terkenal yang dipajang di Indomaret, ini seharusnya menjadi tantangan kita bagaimana produk-produk Bulukumba juga bisa terpajang di retail-retail yang ada.</p> <p style="text-align: justify;">Pelaku usaha kita, lanjut Tomy harus menjemput bola, bagaimana agar bisa produk kita dikembangkan lebih luas, kita memiliki keripik hasil usaha dari Pencinta Peduli Desa, ada gula semut dari Bontonyeleng, ada nuget di Desa Batang, dan ada kopi Kahayya. Selama ini belum terlalu berkembang karena belum ada akses yang lebih luas. &ldquo;Kami berharap Indomaret dapat membuka ruang bagaimana sektor sektor produk lokal Bulukumba di di fasilitasi hadir di Indomaret&rdquo; ujarnya.</p> <p style="text-align: justify;">Selain itu, Tomy menantang para generasi muda untuk berjiwa entrepreneurship. Pihak pemerintah siap menfasilitasi selama proposal dari usaha tersebut clear (baca: dapat dilaksanakan dan terukur) &ldquo;Pemkab telah melakukan koordinasi dengan kecamatan untuk mengidentifikasi pelaku-pelaku usaha yang membutuhkan modal untuk difasilitasi di perbankan. Saya juga berharap dinas terkait menfasilitasi peningkatan kualitas produk dengan menfasilitasi urusan label halalnya, izin kemenkesnya atau dari Badan POM&rdquo; kata mantan Wakil Ketua DPRD ini.</p> <p style="text-align: justify;">Materi seminar dibahas adalah terkait dengan regulasi, sertifikasi halal dari MUI, PIRT Kemenkes dan BPOM, ada juga materi tentang Standarisasi kesehatan makanan dan minuman serta bahan pengawet.(ulla)</p>
Postingan Lainnya