Beranda
Mengenal
Profil
Visi dan Misi
Sejarah Bulukumba
Arti Lambang
Pemimpin Daerah
Peta Bulukumba
Daftar Pejabat
Struktur Organisasi
Potensi Daerah
Potensi Alam
Pertanian
Perkebunan
Perikanan
Kehutanan
Pertambangan
Kependudukan
Seni dan Budaya
Warisan Budaya Benda
Kompleks Makam Petta Matinroe Ri Tasi’na
Leang Passea
Kompleks Makam Datuk Tiro
Makam Parakkasi Dg. Maloga
Kompleks Makam Dea Dg. Lita
Warisan Budaya Takbenda
Balla To Kajang (Rumah Kajang)
Kapal Pinishi
Anynyorong Lopi
Bahasa Daerah di Kab. Bulukumba
Wisata
Wisata Kuliner
Coto Kuda
Kue Uhu-Uhu
Barobo
Bolu Peca
Wisata Religi
Wisata Makam Dato Tiro
Masjid Islamic Centre "Dato Tiro"
Wisata Budaya dan Sejarah
Kawasan Adat Ammatoa
Wisata Alam
Pantai Bira
Bakung-bakung View Sunrise
Pantai Bara
Bukit Donggia
Tebing Apparalang
Selengkapnya...
Informasi
INFO PUBLIK
Pengumuman
Info CPNS
Berita
Video Kegiatan
Infografis
Event Kota
PUBLIKASI
Dokumen Perencanaan Daerah
Dokumen Perencanaan SKPD
Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah
Dokumen SAKIP Kab.Bulukumba
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Database Kawasan Kumuh
Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemda
PRODUK HUKUM
JDIH
PERDA
PPID
PPID BULUKUMBA
JURNAL PINISI RESEARCH
JURNAL PINISI RESEARCH
SATU DATA
SATU DATA
IPKD
2022
2023
2024
2025
Hubungi Kami
HALAMAN BERITA
BERANDA
BERITA
Safari Ramadan di Bontobahari, Tomy Beberkan Anggaran Pembangunan Infrastruktur Bontobahari
May 16, 2019
admin
<p> </p> <p style="text-align: justify;">Di rangkaian Safari Ramadan di Kecamatan Bontobahari, Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto menyebut bahwa warga Bontobahari jangan seperti katak dalam tempurung. Istilah "seperti katak dalam tempurung" biasanya dimaksudkan bagi seseorang atau kelompok yang tidak berpandangan luas. </p> <p style="text-align: justify;">Menurut pria berkacamata ini, saatnya masyarakat Bontobahari tidak lagi seperti katak dalam tempurung. Maksudnya apa? bahwa jangan lagi selalu berdebat siapa yang membuat itu Pinisi, apakah orang Bira, Lemo-lemo atau orang Ara.</p> <p style="text-align: justify;">Bontobahari telah menjadi ikon, sudah dikenal, bahwa di sini ada namanya Pantai Tanjung Bira yang cukup mendunia, dan ada juga para ahli pembuat Pinisi yang telah dijadikan lambang daerah Bulukumba, dan sudah mendapatkan pengakuan dunia sebagai Warisan Budaya Dunia Takbenda.</p> <p style="text-align: justify;"><img src="https://bulukumbakab.go.id:443/online-content/uploads/WhatsApp_Image_2019-05-17_at_09.11.14_1.jpeg" alt="" width="750" height="500" /></p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">“Cukupmi itu perdebatan, karena Pinisi itu sudah diakui oleh dunia. Yang lebih penting adalah bagaimana pengakuan dunia itu memberikan manfaat bagi warga Bontobahari,” bebernya saat memberikan sambutan di Masjid Babul Taubah Kelurahan Sapolohe, Kamis 16 Mei 2019.</p> <p style="text-align: justify;">Dikatakannya, salah satu manfaat dari kenalnya Pinisi adalah bahwa pemerintah memprioritaskan menyelesaikan infrastruktur di Bontobahari. Tidak semua daerah seperti Bontobahari mendapatkan bantuan pemerintah provinsi dengan nilai Rp23 miliar yang bertujuan untuk percepatan pengembangan pariwisata.</p> <p style="text-align: justify;">Dengan kondisi tersebut, maka Tomy berharap masyarakat membangun kebersamaan, harus membangun kerjasama dengan yang lain, agar Bontobahari bisa lebih berkembang.</p> <p style="text-align: justify;"><img src="https://bulukumbakab.go.id:443/online-content/uploads/WhatsApp_Image_2019-05-17_at_09.11.02.jpeg" alt="" width="750" height="500" /></p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Tomy menuturkan bahwa tahun 2019 ini saja ada bantuan pembangunan jalan dari Pemerintah Provinsi yang khusus diperuntukkan di Kecamatan Bontobahari sebesar Rp. 23 miliar. Belum lagi dana DAU dan DAK APBD yang masuk di Bontobahari termasuk akan dibangun pedestrian-pedestrian di Ara dan Bira sekitar Rp. 6 miliar bagaimana mendorong percepatan potensi pariwisata kita. </p> <p style="text-align: justify;">Pada kesempatan tersebut, H. M. Nur yang juga merupakan Direktur PDAM Bulukumba membawakan ceramah tarwih terkait bahaya menyebarkan berita bohong (hoaks). Dia menceritakan jika orang pertama yang terpapar hoaks adalah Nabi Adam AS. Dia mempercayai hoaks yang disampaikan oleh syaitan bahwa kalau dengan memakan buah khuldi, maka Adam akan menjadi kekal bersama Hawa.<em><strong> (A3/Humas) </strong></em> </p>
PENGUMUMAN SELEKSI CPNS PEMKAB...
Penggiat Sanitasi dan Air Bersih...
Postingan Lainnya
TNI Angkatan Udara Gelar Baksos Katarak dan Bibir Sumbing...
Read More
Andi Utta Awali Safari Ramadan di Kampung Halamannya
Read More
Per Juli, Baru 30 Desa yang Masukkan LPJ ADDnya
Read More
Program Harus Pro Poor, Pro Job dan Pro Growth
Read More