RSUD Gelar Pelatihan Manajemen Nyeri

RSUD Gelar Pelatihan Manajemen Nyeri

<p style="text-align: justify;">Manajemen RSUD H.Andi Sulthan Daeng Radja terus berbenah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu pihak rumah sakit mengadakan Pelatihan Manajemen Nyeri untuk petugas kesehatan terutama perawat dan bidan. Kegiatan yang merupakan kerjasama antara Bidang Keperawatan dan Bidang Pengembangan SDM (Diklat) ini dihadiri oleh 75 peserta dengan pemateri dua orang dokter spesialis anastesi dan 1 orang perawat anastesi, berlangsung di lantai dua rumah sakit, Rabu (26/4).</p> <p style="text-align: justify;">Dr. H. Abdur Rajab mengungkapkan bahwa pelatihan ini selain meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dalam hal pelayanan kepada pasien, juga merupakan tindak lanjut dari hasil survey simulasi akreditasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 20-23 Maret yang lalu. "Oleh karena itu kami memberikan amanah kepada Bidang Keperawatan bekerjasama dengan diklat untuk melaksanakan kegiatan ini" ujarnya.</p> <p style="text-align: justify;">Terpisah, Kepala Seksi Rawat Khusus, Irawati, menyatakan bahwa surveyor akreditasi merekomendasikan agar minimal 80% persen perawat/bidan perlu untuk mendapatkan pelatihan manajemen nyeri. Sementara itu, Andi Baso Tombong, Kepala Seksi Rawat Jalan dan Rawat Inap, menambahkan bahwa pengelolaan nyeri merupakan salah satu pelayanan yg sebenarnya perlu terus ditingkatkan kualitasnya mengingat hampir semua pasien masuk ke RS dengan keluhan nyeri (sakit pada bagian tubuh tertentu). Namun sayangnya, lanjut Andi Baso pemahaman tentang manajemen nyeri yang baik masih belum optimal.</p> <p style="text-align: justify;">"Oleh karena itu, pelatihan ini memang langkah yang tepat untuk dilaksanakan mengingat jumlah perawat/bidan di RSUD H.Andi Sulthan Daeng Radja dari data terakhir adalah 315 orang, maka pelatihan ini rencananya akan dilakukan dalam 3-4 tahap pelaksanaan, sehingga target minimal 80% di atas dapat tercapai", imbuhnya.(A3)</p>
Postingan Lainnya