Beranda
Mengenal
Profil
Visi dan Misi
Sejarah Bulukumba
Arti Lambang
Pemimpin Daerah
Peta Bulukumba
Daftar Pejabat
Struktur Organisasi
Potensi Daerah
Potensi Alam
Pertanian
Perkebunan
Perikanan
Kehutanan
Pertambangan
Kependudukan
Seni dan Budaya
Warisan Budaya Benda
Kompleks Makam Petta Matinroe Ri Tasi’na
Leang Passea
Kompleks Makam Datuk Tiro
Makam Parakkasi Dg. Maloga
Kompleks Makam Dea Dg. Lita
Warisan Budaya Takbenda
Balla To Kajang (Rumah Kajang)
Kapal Pinishi
Anynyorong Lopi
Bahasa Daerah di Kab. Bulukumba
Wisata
Wisata Kuliner
Coto Kuda
Kue Uhu-Uhu
Barobo
Bolu Peca
Wisata Religi
Wisata Makam Dato Tiro
Masjid Islamic Centre "Dato Tiro"
Wisata Budaya dan Sejarah
Kawasan Adat Ammatoa
Wisata Alam
Pantai Bira
Bakung-bakung View Sunrise
Pantai Bara
Bukit Donggia
Tebing Apparalang
Selengkapnya...
Informasi
INFO PUBLIK
Pengumuman
Info CPNS
Berita
Video Kegiatan
Infografis
Event Kota
PUBLIKASI
Dokumen Perencanaan Daerah
Dokumen Perencanaan SKPD
Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah
Dokumen SAKIP Kab.Bulukumba
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Database Kawasan Kumuh
Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemda
PRODUK HUKUM
JDIH
PERDA
PPID
PPID BULUKUMBA
JURNAL PINISI RESEARCH
JURNAL PINISI RESEARCH
SATU DATA
SATU DATA
IPKD
2022
2023
2024
2025
Hubungi Kami
HALAMAN BERITA
BERANDA
BERITA
Pertama di Indonesia, Bialo Menjadi Lokasi Uji Coba Panduan Desa Ramah Anak Bebas Kekerasan
Oct 10, 2019
admin
<p> </p> <p style="text-align: justify;">Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia saat ini menginisiasi role model dalam penyusunan Panduan Desa Ramah Anak Bebas Kekerasan. Panduan ini nantinya akan diterapkan di seluruh desa/kelurahan di Indonesia. Untuk tahap awal, Kementeriaan PPPA menguji cobakan panduan tersebut di tiga lokasi di Indonesia, yaitu di Provinsi Jawa Timur, Provinsi Kepulauan Riau, dan Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di Desa Bialo Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba.</p> <p style="text-align: justify;">Kegiatan ini bertujuan mengidentifikasi gambaran situasi kekerasan yang dialami anak, khususnya di tingkat desa sebagai acuan bagi stakeholder desa dalam memetakan upaya pencegahan dan pelayanan perlindungan anak. Beberapa kegiatan dilaksanakan dalam uji coba yang berlangsung selama dua hari, diantaranya assesment kepada 20 anak untuk memetakan persoalan sosial anak di desa, serta diskusi kelompok oleh 40 stakeholder. Selain itu, seluruh stakeholder, termasuk pemerintah desa memberikan pernyataan sikap dan komitmen dalam perlindungan anak dan pembentukan tim pelaksana untuk pengembangan Desa Ramah Anak.</p> <p style="text-align: center;"><img src="https://bulukumbakab.go.id/online-content/uploads/WhatsApp_Image_2019-10-11_at_16.24.53.jpeg" alt="" width="750" height="563" /></p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Asisten Deputi Perlindungan Anak Kementerian PPPA, Valentina Ginting mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Bulukumba dan Pemerintah Desa Bialo yang bersedia dan berkomitmen mendukung pengembangan Desa Ramah Anak yang ditandai dengan kesediaan menjadi lokasi uji coba penyusunan Panduan Desa Ramah Anak.</p> <p style="text-align: justify;">“Kami hadir di sini oleh karena ada komitmen dari Desa Bialo. Kalau tidak ada komitmen, upaya ini akan jadi sia-sia,” tukasnya.</p> <p style="text-align: justify;">Dikatakannya, setelah panduan ini selesai diuji cobakan di tiga desa, maka pihaknya akan meminta kepada seluruh pemerintah kabupaten dan pemerintah desa untuk menerapkan panduan tersebut. “Jadi uji coba ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis dari berbagai unsur terkait perlindungan anak di tingkat desa,” imbuhnya.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara itu Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto yang hadir pada acara ini mengungkapkan, desa seharusnya tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur saja, namun bagaimana mendorong pemenuhan hak-hak sosial ekonomi masyarakat yang setara, khususnya bagi kalangan perempuan dan anak. Menurutnya, panduan Desa Ramah Anak ini akan menjadi transfer knowledge bagi para pihak dalam memperlakukan anak, dan ada formulasi yang pas dalam menangani permasalahan anak.</p> <p style="text-align: justify;"><img src="https://bulukumbakab.go.id/online-content/uploads/WhatsApp_Image_2019-10-11_at_16.24.54(1).jpeg" alt="" width="750" height="563" /></p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Secara umum kondisi anak saat ini, lanjut Tomy masih sering muncul tindakan kekerasan, baik pada interaksi anak dengan sebayanya, interaksi dengan guru, maupun dengan orang tuanya. “Ketika kita membaca hasil assesment anak yang telah dilakukan, mereka masih mengungkapkan jika masih ada perilaku menghardik, menjambak yang mereka terima,” beber Tomy.</p> <p style="text-align: justify;">Namun, kata Tomy hal tersebut menjadi tantangan bagi kita semua untuk bagaimana menciptakan kondisi yang aman dan nyaman bagi anak dalam kehidupan sehari-harinya.</p> <p style="text-align: justify;">Kepala Desa Bialo, Agusriadi Maula menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Kementerian PPPA melakukan uji coba di desanya. Menurutnya kegiatan tersebut sejalan dengan upaya desa untuk lebih memberdayakan desa. “Penggunaan dana desa saat ini diprioritaskan atau didorong untuk program pemberdayaan, termasuk kepada perempuan dan anak,” ungkapnya<em><strong>.(A3/Humas)</strong></em></p>
PENGUMUMAN SELEKSI CPNS PEMKAB...
Pimpinan DPRD Bulukumba Dilantik,...
Postingan Lainnya
Pembangunan Gedung SMAN 19 Bulukumba Diresmikan
Read More
Wabup Edy Manaf Sambangi Korban Kebakaran di Ela-Ela
Read More
Bupati Pantau Pembangunan IGD Rumah Sakit
Read More
Support UMKM, IKA SMANSA Bulukumba Gelar Sharing Session...
Read More