PANGDAM VII WIRABUANA KUNJUNGI AMMATOA KAJANG

PANGDAM VII WIRABUANA KUNJUNGI AMMATOA KAJANG

<div class="rtejustify">Pangdam VII Wirabuana, Meyjen TNI Agus Surya Bakti, tatap muka dengan masyarakat adat Ammatoa Kajang, Kamis 1 September 2016 . Didampingi Komandan Kodim 1411 Bulukumba, Letkol (Arm) Sutikno, &nbsp;Pangdam VII Wirabuana, Mayjen Surya Bakti, disambut masyarakat Kajang. Pangdam disambut tarian adat Angngaru.</div> <div class="rtejustify">&nbsp;</div> <div class="rtejustify">Jenderal bintang Dua itu, mengenakan &nbsp;sarung Kajang &nbsp;dan passapu, pakaian khas ada Ammatoa Kajang. Pakaian khas Kajang itu wajib dikenakan sebelum masuk ke kawasan adat Ammatoa Kajang.</div> <div class="rtejustify">Camat Kajang Andi Buyung Saputra, yang memasangkan sarung Kajang kepada Pangdam VII Wirabuana.</div> <div class="rtejustify">&nbsp;</div> <div class="rtejustify">Camat Kajang dalam struktur adat Ammatoa Kajang, bergelar Labbiria. Camat Kajang Andi Buyung Saputra menyambut baik kedatangan &nbsp;Pangdam VII Wirabuana bersama rombongan. Buyung Saputra , masyarakat Kajang memegang prisip makasemase atau sederhana, &nbsp;ma'bulo sibatang atau bersatu.&nbsp;</div> <div class="rtejustify">&nbsp;</div> <div class="rtejustify">Pemkab sangat berperan penting menjaga kedaulatan Indonesia, khususnya ketentraman masyarakat adat Kajang, dengan tetap menjalankan adat istiadat serta hukum yang dilaksanakan dalam kawasan.</div> <div class="rtejustify">&nbsp;</div> <div class="rtejustify">" Pasangnga ri kajang (peraturan adat), warna hitam berarti kesederhanaan. Putih , menunjukkan masyarakat menjalankan adat secara kaffah," kata Camat Kajang Andi Buyung.</div> <div class="rtejustify">&nbsp;</div> <div class="rtejustify">Pangdam VII Wirabuana Mayjen &nbsp;Agus Surya Bakti, mengaku bangga bisa berkunjung ke kawasan adat Ammatoa Kajang yang merupakan wilayah adat tertua dan masih menjaga kelesterian budaya.&nbsp;</div> <div class="rtejustify">&nbsp;</div> <div class="rtejustify">Menurutnya, saat ini, ancaman bukan lagi bersifat militer, namun ancaman berasal dari dalam negeri, dan &nbsp;tidak ada lagi kesatuan, dan kesamaan cinta indonesia.</div> <div class="rtejustify">&nbsp;</div> <div class="rtejustify">"Saya salut dengan adat Ammatoa Kajang, yang masih menganut kesederhanaan kebersamaan, menjaga kultur yang saat ini tidak dimiliki masyarakat luar," kata Pangdam VII Wirabuana, Mayjen Agus Surya Bakti.</div> <div class="rtejustify">Mayjen Agus Surya Bakti, mengaku menaruh hormat kepada adat Ammatoa Kajang yang &nbsp;hingga saat ini masih menjaga nilai -nilai luhur, &nbsp;hidup rukun di dalam kebersamaan, menyelesaikan masalah secara arif dan bijaksana tanpa melukai hati dan persaaan seseorang.&nbsp;</div> <div class="rtejustify">&nbsp;</div> <div class="rtejustify">Pangdam Mayjen Agus Surya Bakti, menambahkan pihaknya siap memberikan bantuan untuk menjaga kelestarian. "kami siap, ada Dandim, &nbsp;ada Babinsa disini, kami siap membantu," kata Mayjen Agus Surya Bakti.</div> <div class="rtejustify">&nbsp;</div> <div class="rtejustify">Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto, mengatakan &nbsp;Pemkab akan terus melindungi masyarakat adat, salah satunya ditetapkanya hutan masyarakat menjadi hutan adat Ammatoa Kajang.&nbsp; Hutan adat &nbsp;dikelola sendiri oleh masyarakat adat yang bertujuan menjaga kultur didalamnya.</div> <div class="rtejustify">&nbsp;</div> <div class="rtejustify">Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto, menegaskan Pemkab akan &nbsp;terus mengawal, agar adat Ammatoa Kajang dapat menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat.(ochank munir)</div>
Postingan Lainnya