Beranda
Mengenal
Profil
Visi dan Misi
Sejarah Bulukumba
Arti Lambang
Pemimpin Daerah
Peta Bulukumba
Daftar Pejabat
Struktur Organisasi
Potensi Daerah
Potensi Alam
Pertanian
Perkebunan
Perikanan
Kehutanan
Pertambangan
Kependudukan
Seni dan Budaya
Warisan Budaya Benda
Kompleks Makam Petta Matinroe Ri Tasi’na
Leang Passea
Kompleks Makam Datuk Tiro
Makam Parakkasi Dg. Maloga
Kompleks Makam Dea Dg. Lita
Warisan Budaya Takbenda
Balla To Kajang (Rumah Kajang)
Kapal Pinishi
Anynyorong Lopi
Bahasa Daerah di Kab. Bulukumba
Wisata
Wisata Kuliner
Coto Kuda
Kue Uhu-Uhu
Barobo
Bolu Peca
Wisata Religi
Wisata Makam Dato Tiro
Masjid Islamic Centre "Dato Tiro"
Wisata Budaya dan Sejarah
Kawasan Adat Ammatoa
Wisata Alam
Pantai Bira
Bakung-bakung View Sunrise
Pantai Bara
Bukit Donggia
Tebing Apparalang
Selengkapnya...
Informasi
INFO PUBLIK
Pengumuman
Info CPNS
Berita
Video Kegiatan
Infografis
Event Kota
PUBLIKASI
Dokumen Perencanaan Daerah
Dokumen Perencanaan SKPD
Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah
Dokumen SAKIP Kab.Bulukumba
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Database Kawasan Kumuh
Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemda
PRODUK HUKUM
JDIH
PERDA
PPID
PPID BULUKUMBA
JURNAL PINISI RESEARCH
JURNAL PINISI RESEARCH
SATU DATA
SATU DATA
IPKD
2022
2023
2024
2025
Hubungi Kami
HALAMAN BERITA
BERANDA
BERITA
La Hila Diluncurkan di Tanah Beru
Nov 3, 2017
admin
<p style="text-align: justify;">Di zaman dahulu, seorang putri Kesultanan Bima bernama La Hila pergi dan menghilang dari kampungnya. La Hila yang berparas cantik dan berambut panjang meninggalkan kampungnya karena menghindari para pria yang ingin meminangnya.</p> <p style="text-align: justify;">Kini La Hila muncul dan dilahirkan kembali di tanah Bulukumba, tepatnya di Tanah Beru. La Hila bukan lagi menjadi sosok perempuan cantik, namun ia kini berubah menjadi kapal perahu cantik yang segera mengarungi lautan dan samudera.</p> <p style="text-align: justify;">Sebagai sosok yang baru lahir, ia pun diperlakukan seperti bayi yang baru lahir, lantunan doa dan ritual menolak bala (Appasili) dilakukan demi keselamatan dirinya di masa mendatang. Bertempat di kawasan pembuatan perahu Tanah Beru Kecamatan Bontobahari, Jumat (3/10).</p> <p style="text-align: justify;">La Hila yang cantik itu dikerumuni ratusan orang yang ingin menyaksikan dirinya diinisiasi sebagai sebuah kapal yang sebentar lagi menyentuh air laut. Peluncuran Kapal La Hila adalah bagian dari rangkaian pelaksanaan Festival Pinisi ke 8 Tahun 2017.</p> <p style="text-align: justify;">Pada momentum itu beberapa ritual dilaksanakan sebelum peluncuran, seperti Appasili atau doa menolak bala, serta Ammosi, atau ritual yang merupakan simbolisasi pemotongan tali pusar bayi yang baru lahir simbol lubang di tengah kalabiseang yang dibor sampai tembus ke sebelah kanan lunas perahu.</p> <p style="text-align: justify;">Setelah prosesi Ammossi selesai, dimulailah ritual penarikan perahu ke tengah laut. Prosesi peluncuran atau Annyorong Lopi dahulunya memanfaatkan puluhan bahkan ratusan tenaga manusia untuk menarik perahu ke laut, namun saat ini prosesi tersebut sudah menggunakan peralatan yang lebih moderen yaitu katrol.</p> <p style="text-align: justify;">La Hila adalah Kapal Pesiar yang dipesan oleh pengusaha asal Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) yang akan beroperasi di Labuang Bajo NTT. La Hila dibuat oleh pengusaha H. Rusdi Mulyadi yang akrab disapa Haji Ulli asal Tanah Beru.</p> <p style="text-align: justify;">Menurut Haji Ulli, kapal yang dibuatnya itu dikerjakan selama 4 bulan lebih, memiliki panjang 12 meter dengan lebar 4,75 meter dengan kekuatan 30 Gross Tonnage (GT).</p> <p style="text-align: justify;">Mengenai biaya pembuatannya, Haji Ulli mengaku secara keseluruhan menelan anggaran sekitar 1,5 milyar rupiah.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara itu, Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto hadir menyaksikan peluncuran perahu tersebut mengatakan, jika acara peluncuran perahu menjadi rangkaian dari kegiatan Festival Pinisi sebagai upaya memperlihatkan kepada publik bagaimana konstruksi pembangunan kapal Pinisi itu sendiri.</p> <p style="text-align: justify;">“Kapal Pinisi atau kapal jenis lainnya bukan hanya semata dalam bentuk perahunya, tapi ia dikemas dalam kearifan-kearifan lokal, ritual-ritual yang mungkin selama ini belum pernah dilihat, mulai dari pembuatannya sampai pada prosesi peluncurannya,” ungkap Tomy Satria Yulianto.</p> <p style="text-align: justify;">Turut hadir menyaksikan peluncuran Kapal La Hila, Ketua DPRD Andi Hamzah Pangki, anggota DPRD H Safiuddin dan Hj Hilmiaty Asip, Dandim 1411 Letkol ARM Sutikno, Kapolres M Anggi Naulifar, beberapa pejabat Pemda serta warga masyarakat. Tak ketinggalan dari para awak media dan puluhan fotografer ikut mengabadikan prosesi peluncuran kapal La Hila.(A3)</p>
PENGUMUMAN SELEKSI CPNS PEMKAB...
Ritual Magis Andingingi
Postingan Lainnya
DINAS SOSIAL
Read More
Kapolda Kunjungi Bulukumba, Andi Utta Bicara Budaya hingga...
Read More
Satgas TMMD Gotong Royong Bersama Warga Bangun Jalan, Kini...
Read More
Wabup Launching Gerakan Bulukumba Membawa Tumblr
Read More