Dialog Kebangsaan, PSM dan Liga Champion

Dialog Kebangsaan, PSM dan Liga Champion

<p style="text-align: justify;">Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni kemarin, Dinas Komunikasi dan Informatika melalui radio Swara Panrita Lopi (SPL) FM menggelar Dialog Kebangsaan dengan menghadirkan narasumber Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto, Ketua DPRD Andi Hamzah Pangki, dan Kasdim 1411 Muh. Arfah di Warkop Jallo Kompleks Pasar Sentral Bulukumba usai shalat tarawih, Sabtu malam (3/6).</p> <p style="text-align: justify;">Dipilihnya Pasar Sentral sebagai lokasi dialog, kata Host Saiful Alief menyimbolkan keberagaman dari berbagai unsur. Makanya selain disiarkan live melalui radio, pihaknya juga mengundang berbagai elemen dalam diskusi tersebut, seperti Pemuda Pancasila, KNPI, GP. Anshor, HMI serta LSM dan komunitas lainnya.</p> <p style="text-align: justify;">Yang menarik, dialog malam itu dirangkaikan dengan nonton bareng sepak bola melalui layar lebar. Sebelum diskusi, hadirin menyaksikan pertandingan liga Indonesia antara PSM melawan Persipura dan setelah dialog dilanjutkan dengan nonton final Liga Champion yang mempertemukan Juventus dan Real Madrid.</p> <p style="text-align: justify;">Akhir-akhir ini wacana Pancasila dan NKRI kembali menghangat, ini kata Tomy Satria disebabkan terbukanya ruang publik yang mengikuti perkembangan teknologi komunikasi dan informasi seperti media sosial. Begitu pula demokrasi electoral seperti pilkada dianggap telah mendistorsi nilai-nilai pancasila, seperti yang terjadi pada Pilkada Jakarta.</p> <p style="text-align: justify;">Berkaca dari pengalaman Jakarta tersebut, hemat Tomy, Bulukumba tidak perlu terjadi seperti yang di Jakarta dan tidak terpengaruh atas yang terjadi di sana.</p> <p style="text-align: justify;">"Jauh lebih penting untuk merefleksikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan masyarakat, bagaimana mendorong Bulukumba yang multikultur dalam tatanan nilai pancasila" pinta Tomy Satria, Ditambahkannya contoh nilai pancasila yang sebaiknya dilakukan adalah ketika selesai pilkada, seharusnya kembali menjadi satu Bulukumba, perbedaan politik saat pilkada sebaiknya dihilangkan dan fokus bagaimana membangun Bulukumba.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara itu Andi Hamzah Pangki membandingkan pengamalan pancasila dulu dan sekarang ini, dimana sepertinya masyarakat meninggalkan nilai nilai pancasila. Menurutnya nilai-nilai pancasila tidak boleh terpengaruh oleh apa pun karena pancasila menjadi prinsip hidup bernegara.</p> <p style="text-align: justify;">Adapun Kasdim Muh Arfah menilai bagi TNI pancasila itu sudah selesai sejak dulu dan sudah harga mati. Yang penting dicarikan formulasinya saat ini adalah bagaimana nilai-nilai pancasila itu diajarkan kembali di tengah arus globalisasi.</p> <p style="text-align: justify;">"Jangan sampai kita mau menerapkan kembali P4, maka kita dituduh kembali ke orde baru. Nah inilah yang menjadi tantangan pemerintah hari ini bagaimana menemukan formulasi sehingga nilai nilai pancasila itu kembali membumi" pinta Muh Arfah.(A3)</p>
Postingan Lainnya