Beranda
Mengenal
Profil
Visi dan Misi
Sejarah Bulukumba
Arti Lambang
Pemimpin Daerah
Peta Bulukumba
Daftar Pejabat
Struktur Organisasi
Potensi Daerah
Potensi Alam
Pertanian
Perkebunan
Perikanan
Kehutanan
Pertambangan
Kependudukan
Seni dan Budaya
Warisan Budaya Benda
Kompleks Makam Petta Matinroe Ri Tasi’na
Leang Passea
Kompleks Makam Datuk Tiro
Makam Parakkasi Dg. Maloga
Kompleks Makam Dea Dg. Lita
Warisan Budaya Takbenda
Balla To Kajang (Rumah Kajang)
Kapal Pinishi
Anynyorong Lopi
Bahasa Daerah di Kab. Bulukumba
Wisata
Wisata Kuliner
Coto Kuda
Kue Uhu-Uhu
Barobo
Bolu Peca
Wisata Religi
Wisata Makam Dato Tiro
Masjid Islamic Centre "Dato Tiro"
Wisata Budaya dan Sejarah
Kawasan Adat Ammatoa
Wisata Alam
Pantai Bira
Bakung-bakung View Sunrise
Pantai Bara
Bukit Donggia
Tebing Apparalang
Selengkapnya...
Informasi
INFO PUBLIK
Pengumuman
Info CPNS
Berita
Video Kegiatan
Infografis
Event Kota
PUBLIKASI
Dokumen Perencanaan Daerah
Dokumen Perencanaan SKPD
Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah
Dokumen SAKIP Kab.Bulukumba
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Database Kawasan Kumuh
Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemda
PRODUK HUKUM
JDIH
PERDA
PPID
PPID BULUKUMBA
JURNAL PINISI RESEARCH
JURNAL PINISI RESEARCH
SATU DATA
SATU DATA
IPKD
2022
2023
2024
2025
Hubungi Kami
HALAMAN BERITA
BERANDA
BERITA
Bupati Rapat Evaluasi dengan Manajemen Rumah Sakit
Nov 20, 2017
admin
<p style="text-align: justify;">Menyikapi berbagai persoalan yang muncul di publik terkait layanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Andi Sulthan Daeng Radja, Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba mengumpulkan jajaran rumah sakit, mulai dari pejabat manajemennya, dokter, perawat sampai pada Dewan Pengawas Rumah Sakit, di ruang rapat Bupati, Selasa (21/11).</p> <p style="text-align: justify;">Maraknya kasus yang viral di media sosial membuat Bupati AM Sukri Sappewali harus memberikan pengarahan kepada jajaran rumah sakit. Ia meminta klarifikasi dari berbagai tuduhan-tuduhan yang muncul, baik dari layanan medis maupun fasilitas rumah sakit yang ditemukan rusak.</p> <p style="text-align: justify;">Dalam pertemuan tersebut, satu persatu persoalan yang dituduhkan dijelaskan dan diklarifikasi oleh pejabatnya termasuk penjelasan dokter terkait tuduhan layanan medis yang asal-asalan, serta layanan BPJS Menurut AM Sukri Sappewali di era sekarang ini, dengan adanya media sosial, semua orang bebas berkomentar termasuk sorotan terhadap layanan rumah sakit.</p> <p style="text-align: justify;">Untuk mengantisipasi hal tersebut, dirinya meminta seluruh jajaran rumah sakit untuk tetap berkomitmen melaksanakan pelayanan yang terbaik. Sorotan publik, lanjut AM Sukri Sappewali seharusnya menjadi evaluasi dan cambuk untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik.</p> <p style="text-align: justify;">“Pemerintah daerah tidak mau main-main dengan pelayanan rumah sakit ini, namun terkadang masyarakat memang belum memahami standar layanan yang ada, oleh karena setelah diklarifikasi pihak rumah sakit rupanya mengatakan sudah sesuai SOP. Saya bertekad dari pertemuan tadi tidak ada lagi hal-hal yang dapat menganggu pelayanan masyarakat. Layanan medis terus ditingkatkan dan fasilitas segera diperbaiki,” ujar AM Sukri Sappewali saat jumpa pers usai pertemuan dengan pihak rumah sakit.</p> <p style="text-align: justify;">Pelaksana tugas Direktur RSUD dr. Abdur Rajab mengatakan, selama ini pihaknya selalu mewanti-wanti para petugas medisnya untuk melayani pasien dengan baik, namun terkadang layanan yang diberikan tidak berbanding lurus dengan pendapat atau sorotan dari masyarakat.</p> <p style="text-align: justify;">“Di sini saya kadang heran, kita sudah melayani pasien sesuai prosedur, pasien juga tidak ada keluhan, tapi ketika keluarga pasien datang, muncullah ciutan-ciutan di medsos kalau layanan rumah sakit bermasalah. Kami juga minta ketika ada kasus yang viral, kami harap teman-teman media konfirmasi ke kami di rumah sakit,” tukas dr. Abdur Rajab.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara itu Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto berharap setelah RSUD mendapatkan akreditasi bintang 4 dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), seharusnya standar tersebut terus dipertahankan dan malah harus ditingkatkan.</p> <p style="text-align: justify;">Wabup mengutip penjelasan dari anggota KARS yang mengatakan, bahwa untuk menciptakan pelayanan yang prima, harus melalui tahapan yang “Dipaksakan” lalu “Dibiasakan” kemudian pada akhirnya menjadi “Budaya”. Menurutnya, dalam melaksanakan pelayanan harus sesuai dengan sistem yang dibangun.</p> <p style="text-align: justify;">“Jangan karena para anggota KARS sudah pulang, maka cara kerja kita kembali seperti semula. Kalau cara pandang kita seperti itu, maka saya yakin, kita tidak akan maju-maju,” imbuh Tomy Satria Yulianto.</p> <p style="text-align: justify;">Evaluasi itu, kata Tomy menjadi otokritik bagi pemda dan pihak rumah sakit. Begitu pula adanya ciutan-ciutan medsos harus dihadapi dengan kinerja yang lebih baik.</p> <p style="text-align: justify;">Terkait layanan medis yang dianggap asal-asalan, Tomy mengatakan bahwa yang bisa menjelaskan kasus tersebut hanyalah dewan medis, tidak bisa orang per orang berpendapat kalau ia bukan ahlinya. Dokter kata Tomy pasti pertaruhkan namanya saat melakukan layanan medis.(A3)</p>
PENGUMUMAN SELEKSI CPNS PEMKAB...
Ramah Tamah Sambut Kontingen Porseni...
Postingan Lainnya
Launching Kampung Zakat Desa Kahayya
Read More
Pemkab Bulukumba Salurkan Bantuan Sosial Non Tunai Sebanyak...
Read More
Direktur Pusat BNI Puji Bira dan Pinisi, BNI Serahkan Dua...
Read More
Bupati Bulukumba Terima Penghargaan Peduli HAM dari Kemenkumham
Read More