Bulukumba Ikut Canangkan Gema Cermat

Bulukumba Ikut Canangkan Gema Cermat

<p style="text-align: justify;">Pemerintah Kabupaten Bulukumba mengambil bagian dalam program nasional Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat atau Gema Cermat. Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali memukul gong sebagai tanda Program Gema Cermat ini secara resmi dicanangkan di Kabupaten Bulukumba, yang disaksikan oleh anggota DPR RI Syamsul Bachri, Ketua DPRD Andi Hamzah Pangki dan Direktur Pelayanan Kefarmasian Kemenkes, R. Dettie Yuliati, saat pelaksanaan Sosialisasi Gema Cermat yang berlangsung di Hotel Agri, Selasa (22/8).</p> <p style="text-align: justify;">R. Dettie Yuliati dalam laporannya mengatakan, gerakan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat secara benar. Selain itu juga, untuk meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam memilih, mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat secara benar dan meningkatkan penggunaan obat secara rasional.</p> <p style="text-align: justify;">Kurangnya pemahaman yang memadai dari masyarakat, tambah Dettie, terkait penggunaan obat seperti antibiotik menjadi alasan mengapa program Gema Cermat ini dicetuskan. &ldquo;Hasil Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa 35,2% rumah tangga menyimpan obat untuk swamedikasi. Dari 35,2% rumah tangga yang menyimpan obat, 35,7% diantaranya menyimpan obat keras dan antibiotika 27,8% di antaranya menyimpan antibiotik, dan 86,1% antibiotik tersebut diperoleh tanpa resep&rdquo; ungkapnya.</p> <p style="text-align: justify;">Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, maka terlebih dahulu pihaknya kata Dettie memberikan pelatihan kepada para apoteker sebagai agent of change di masyarakat. Pelatihan itu sendiri dilaksanakan sehari sebelumnya kepada 45 apoteker, yang terdiri dari apoteker rumah sakit, puskesmas maupun penanggungjawab apotik.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara itu, AM Sukri Sappewali mengatakan berbicara tentang obat, maka hal seperti itu sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat di kehidupan sehari-harinya. Seseorang biasanya menyimpan obat, baik di rumah, kantor, maupun di mobil. Namun tanpa disadari, lanjut Sukri orang tersebut tidak menyadari dirinya sudah ketergantungan atas obat tersebut. Dia memberi contoh ketika sakit kepala, maka orang memiliki obat favoritnya masing-masing.</p> <p style="text-align: justify;">Olehnya itu, Sukri meminta kepada para apoteker untuk selalu memberikan nasehat dan pemahaman kepada masyarakat yang membeli obat tanpa resep, sehingga warga pun semakin tahu menggunakan obat yang sesuai. &ldquo;Apabila Gema Cermat ini sudah menjadi pembiasaan masyarakat, Saya kira tidak ada penghargaan yang bisa melebihi pencapaian dari kualitas hidup masyarakat sehat tersebut&rdquo; ujar AM Sukri Sappewali.</p> <p style="text-align: justify;">Acara sosialisasi ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai elemen, mulai dari organisasi profesi kesehatan, organisasi pemuda dan mahasiswa serta organisasi perempuan. (A3)</p>
Postingan Lainnya